Minggu, 16 November 2025

Pakubuwana XIII Meninggal Dunia

Pakai Lagu Ular Berbisa, GKR Timoer Tanggapi Tedjowulan Ngaku Dijebak Restui Hangabehi Jadi PB XIV

Putri sulung Pakubuwono XIII, GKR Timoer, menanggapi pernyataan KGPA Tedjowulan yang mengaku dijebak di acara penobatan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
GKR TIMOER - Putri Sinuhun PB XIII, GKR Timoer Rumbai, saat ditemui di Keraton Surakarta, Minggu (2/11/2025). Lewat unggahannya di Instagram, Jumat (14/11/2025), GKR Timoer menanggapi pernyataan KGPA Tedjowulan yang mengaku dijebak pada acara penobatan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV oleh LDA Keraton Solo. 
Ringkasan Berita:
  • LDA Keraton Solo menobatkan KGPH Hangabehi sebagai Pakubuwono XIV, Kamis (13/11/2025).
  • Maha Menteri KGPA Tedjowulan yang hadir dalam acara itu, mengaku dijebak.
  • Putri sulung Pakubuwono XIII, GKR Timoer, memberikan tanggapan soal pengakuan Tedjowulan.

TRIBUNNEWS.com - Putri sulung Pakubuwono XIII, GKR Timoer Rumbai, menanggapi pernyataan Maha Menteri Keraton Solo KGPA Tedjowulan yang mengaku dijebak untuk memberi restu KGPH Hangabehi menjadi Pakubuwono XIV, Kamis (13/11/2025).

Tanggapan ini disampaikan GKR Timoer lewat akun Instagram pribadinya, @gkrtimoer, Jumat (14/11/2025).

GKR Timoer mencantumkan link berita media online mengenai pengakuan Tedjowulan, disertai stiker avatar tertawa terbahak-bahak.

Ia juga menggunakan lagu HELLO berjudul "Ular Berbisa" sebagai backsong.

Kepada TribunSolo.com, Tedjowulan mengaku ia diminta hadir dalam acara tersebut tanpa tahu putra tertua Pakubuwono XIII, KGPH Hangabehi, akan dinobatkan sebagai Pakubuwono XIV oleh Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo.

Padahal, sebenarnya, Tedjowulan berharap keputusan mengenai siapa yang akan menjadi penerus takhta Keraton Solo, didiskusikan setelah masa berkabung 40 hari wafatnya Pakubuwono XIII.

Baca juga: Sosok GKR Timoer, Putri Sulung PB XIII Tolak KGPH Hangabehi Jadi PB XIV, Pernah Renggang dengan Ayah

"Mau saya dunungke. Kenapa harus tergesa-gesar? Sudah saya sampaikan 40 hari lah. Tapi, mungkin nggak sabar dan sebagainya," ujar Tedjowulan di Sekretariat Maha Menteri, Kamis (13/11/2025) malam.

"Ada kegiatan tahu-tahu diminta menyaksikan. Ada pengikraran penobatan menjadikan Hangabehi menjadi pewaris Pakubuwono XIII Pangeran Pati," jelasnya.

Karena datang dalam keadaan tidak tahu, Tedjowulan mengaku tak bisa berkutik saat KGPH Hangabehi sungkem kepadanya untuk meminta restu.

Terlebih, acara tersebut dihadiri banyak orang.

Sebagai sesepuh, Tedjowulan pun akhirnya memberi restu kepada KGPH Hangabehi.

"Di depan orang banyak diminta restu, disungkemi, (sebagai) orang tua ya sudah saya kasih restu."

"Prinsipnya, saya tidak tahu acara itu. Salaman sudah selesai saya," urai Tedjowulan.

Meski demikian, Tedjowulan menekankan deklarasi Gusti Purbaya atau KGPAA Hamangkunegoro sebagai Pakubuwono IXV pada Rabu (5/11/2025), maupun penobatan KGPH Hangabehi, keduanya belum saha secara adat.

Sebab, kepemimpinan Keraton Solo saat ini masih dipimpin dirinya sebagai raja ad interim merujuk pada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 430-2933 Tahun 2017 tentang Penetapan Status dan Pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta.

"Ya belum sah (penobatan dua kubu). (Maha Menteri menjadi Raja Ad Interim) sampai penobatan (yang sah)," pungkasnya, masih dari TribunSolo.com.

GKR Timoer Pastikan Jumenengan Gusti Purbaya Tetap Digelar

Meski LDA Keraton Solo menobatkan KGPH Hangabehi sebagai Pakubuwono XIV yang artinya menjadi saingan Gusti Purbaya atau KGPAA Hamangkunegoro, GKR Timoer Rumbai tetap memastikan prosesi jumenengan tetap digelar pada Sabtu (15/11/2025) besok.

Ia mengatakan prosesi jumenengan Gusti Purbaya sebagai Pakubuwono XIV akan tetap berjalan sesuai dengan rencana.

"Masih berjalan. Nanti kita pikirkan. Masih tetap sudah 70 persen berjalan. Tetap seperti upacara adat yang kita jalankan," tegasnya, Kamis (13/11/2025), dilansir TribunSolo.com.

Sebelumnya, GKR Timoer bersama adik-adiknya sempat menggeruduk Sasana Handrawina yang menjadi lokasi penobatan KGPH Hangabehi sebagai Pakubuwono XIV.

Dalam kesempatan itu, GKR Timoer sempat terlibat debat panas dengan Ketua LDA Keraton Solo yang juga tantenya sendiri, GKR Wandansari atau Gusti Moeng.

Baca juga: Rekam Jejak Gusti Purbaya Deklarasi Jadi Raja Solo: Kasus Tabrak Lari hingga Nyesal Gabung Republik

"Gusti Timoer dan adik-adiknya menyerbu Handrawina tempat acara kita. Mereka mengatakan acara ini bertentangan dengan komunikasi internal mereka sebelumnya."

"Saat ini masih terjadi perdebatan antara Gusti Timoer dan Gusti Moeng," jelas putra Pakubuwono XII, KGPH Suryo Wicaksono, Kamis, dikutip dari TribunSolo.com.

Diketahui, muncul dualisme penerus takhta Keraton Solo setelah LDA menobatkan KGPH Hangabehi sebagai Pakubuwono XIV, Kamis.

Padahal, Gusti Purbaya sebagai putra mahkota, telah lebih dulu mendeklarasikan diri sebagai penerus almarhum sang ayah.

Deklarasi itu disampaikan Gusti Purbaya di hadapan jenazah Pakubuwono XIII, Rabu (5/11/2025), sebelum diberangkatkan menuju Kompleks Makam Raja-raja Mataram di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved