Nasib Karin Bocah Lubuklinggau Sudah Setahun Hilang, Dikira Masuk Sumur hingga Dimakan Hewan Buas

Ringkasan Berita:

• Karin bocah di Lubuklinggau hilang sudah setahun, belum juga ditemukan.
• Karin sempat diduga masuk sumur hingga pencarian melibatkan Tim SAR, BNPB dan  polisi.
• Pencarian Karin juga dilakukan ke Bengkulu namun hingga kini tak ada titik terang.

TRIBUNNEWS.COM, LUBUKLINGGAU - Kasus hilangnya Karin Putri Buana seorang bocah di Kota Lubuklinggau Sumsel hingga kini masih misteri.

Sudah setahun berlalu, jejak hilangnya Karin yang kala itu berusia 2 tahun tak ditemukan.

Karin hilang pada Kamis (17/10/2024) saat bermain bersama kakaknya di belakang rumah.

Kini usianya sudah masuk 3 tahun, namun keberadaan Karin masih belum diketahui. 

Sebelumnya kasus anak hilang diduga diculik sempat viral dan menggegerkan Makassar.

Benar saja ternyata anak bernama Bilqis hilang diculik dan dijual ke luar pulau.

Baca juga: Modus Penculikan Anak di Kudus, Sasar Dua Korban yang Jalan Kaki Sepulang Sekolah

Bilqis hilang selama 6 hari dan berhasil diselamatkan polisi, bisa kembali ke keluarganya.

Sayang nasib Karin tak seberuntung Bilqis, hingga kedua orangtuanya bercerai, Karin tak kunjung ditemukan.

Setahun Karin Menghilang, Orang Tuanya Berpisah

Sudah setahun Karin Putri Buana seorang bocah di Kota Lubuklinggau Sumsel menghilang saat bermain bersama kakaknya di belakang rumah.

Rumah Karin berada di Talang Mandur, RT 08 Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Lubuklinggau Utara I. 

Saat hilang pada Kamis (17/10/2024) lalu, Karin masih berusia 2 tahun.

Baca juga: Anaknya Diculik 6 hari dan 2 Kali Dijual, Ayah Bilqis Maafkan 4 Pelaku 

Karin hilang sekira pukul 11.00 Wib dan baru diketahui sekira pukul 15.00 Wib saat dicari oleh ibunya.

Lurah Sumber Agung, Muhammad Adnan menyampaikan sampai sekarang anak yang dilaporkan hilang setahun lalu itu belum ditemukan.

"Tidak ketemu lagi, malah kedua orang tuanya sudah berpisah," kata Adnan saat dihubungi Tribunsumsel.com, Jumat (14/11/2025).

Menurut Adnan saat hilang upaya pencarian sudah maksimal bersama warga sampai dengan 7 hari pencarian, namun tak membuahkan hasil.

"Saat itu pencarian dari Basarnas, BPBD dan pihak kepolisian, tapi memang tidak ditemukan," ungkapnya.

Karin Dimakan Hewan Buas?

Tanda-tanda jejak hilangnya juga nihil.

Jika Karin meninggal, kata Adnan pasti ditemukan jasadnya.

Termasuk jika dimakan binatang buas pasti ditemukan potongan tubuhnya.

"Jadi dulu upaya pencarian kita sudah maksimal," ujarnya.

Kemudian ketika disinggung apakah ada upaya lagi pencarian orang tua korban di tengah maraknya isu pencurian, Adnan mengaku sampai sekarang belum ada.

"Sampai sekarang belum ada, dulu mereka melapor itu saja saya yang mendesaknya," ujarnya.

Sementara, Kapolsek Lubuklinggau Utara  AKP Sumardi Candra menyampaikan belum ada laporan lagi ke Polisi dan sampai sekarang belum ada laporan.

"Kami belum ada laporan lagi dari pihak keluarga, kalau pun ada akan kami tindak lanjuti," ungkapnya.

KRONOLOGI Hilangnya Karin

Ketua RT 08 Subandri menyampaikan hilangnya Karin bermula saat ayah korban Candra sedang bekerja sedangkan Karin bersama ibunya Dwi di rumah.

Kejadian bermula saat kakak korban Nesta (6) pulang dari sekolah mengajak adiknya mandi di belakang rumah.

"Awalnya kakaknya pulang sekolah mengajak adiknya ini untuk mandi di belakang rumah," ungkap Subandri, Jumat (18/10/2024).

Setelah selesai mandi  kakak perempuannya ini meninggalkan korban dan pergi bermain bersama dengan teman-temannya.

Sementara adiknya bermain seorang diri, selang beberapa jam kemudian sekira pukul 15.00 Wib baru diketahui korban hilang setelah kakaknya pulang sendirian.

"Karena pulang sendirian akhirnya ibunya tanya kemudian baru dilakukan pencarian," ujarnya.

Karin Sempat Diduga Masuk Sumur

Informasi hilangnya korban langsung menyebar ke wilayah Talang Mandur dan sekitarnya, warga berbondong-bondong ikut melakukan pencarian.

Beberapa titik lokasi yang dicurigai tempat lokasi hilang sudah dilakukan pencarian.

Namun, belum membuahkan hasil termasuk sumur dekat korban bermain juga sudah di selami tidak ada.

"Awalnya sempat dikira masuk sumur dari kemarin sudah di ubek-ubek (cari) tidak ada," ungkapnya.

Subandri menyampaikan saat korban hilang tidak ada saksi mata sama sekali karena saat itu warga banyak bekerja di kebun.

"Yang lihat tidak ada sama sekali, meskipun warga yang tinggal di kampung ini ramai, karena siang kampung ini sepi, warga bekerja, sore baru ramai," ujarnya.

Pencarian Sampai ke Bengkulu

Upaya pencarian Khaarina Phutri Buana bocah berusia 2 tahun yang hilang dari rumahnya di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan terus dilakukan.

Karin dilaporkan menghilang sejak Kamis (17/10/2024) dan hingga kini sudah seminggu lamanya belum juga ditemukan. 

Untuk itu, pencarian warga Talang Mandur RT 08 Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Lubuklinggau Utara II ini terus perluas.

Ketua RT 08 Kelurahan Sumber Agung Subandi mengatakan sampai saat ini belum ada tanda-tanda Khaarina akan ditemukan sehingga pencarian diperluas hingga ke wilayah Kota Bengkulu. 

"Kita perluas dengan harapan ada titik terang. Siapa tahu, sudah dibawa seseorang ke sana. Kebetulan ada masyarakat di sana yang kita kenal," ungkap Subandi pada wartawan, Kamis (24/10/2024).

Subandi menyebutkan upaya pencarian korban juga dilakukan dengan cara menyebarkan selebaran pengumuman 'Dicari Anak Hilang" yang disertai dengan foto Karina terbaru.

"Untuk pengumuman anak hilang ini sudah kita sebar ke seluruh wilayah di Kota Lubuklinggau. Terutama ditempat keramaian seperti pasar, pemukiman padat penduduk," bebernya.

Menurutnya dengan penyebaran pamflet ini pihak keluarga segera mendapat petunjuk.

Sementara menurut keterangan orang pintar katanya dibawa ke area Bukit Sungai Seloso yang jaraknya 1 Km  dari Talang Mandur.

"Ya percaya atau tidak kita coba cari kesana. Sore ini bersama warga disini, kita lakukan pencarian di bukit," ujarnya.

Subandi pun menegaskan sementara dari pihak warga sekarang masih tetap kompak untuk terus membantu  melakukan pencarian tanpa kata lelah.

"Dari keluarga juga tetap meminta bantuan warga, untuk terus melakukan pencarian Karina sampai menemukan titik terang dimana keberadaannya," ungkapnya.

Kata Kapolsek Lubuklinggau Utara

Sementara, Kapolsek Lubuklinggau Utara, AKP Denhar menyampaikan hasil penyelidikan sementara anggota di lapangan ada dua kemungkinan penyebab bocah tersebut hilang.

Denhar menyebutkan kemungkinan pertama dibawa oleh orang lain dan kemungkinan kedua tersesat (dibawa oleh mahluk halus yang tidak kasap mata).

"Kesimpulan sementara ada dua pertama dibawa orang lain, kedua disembunyikan yang tidak kelihatan (mahluk halus)," kata Denhar.

Denhar beralasan mengapa kesimpulan sementara demikian, karena dari lokasi sumur anak itu hilang cukup jauh dan sudah dilakukan pencarian, namun  tidak ada.

Kemudian apabila hanyut atau jalan ke sungai juga tidak masuk akal, karena lokasi rumah dari awal anak itu dinyatakan hilang dengan sungai sangat jauh.

"Ditambah anak usia dua tahun itu berjalannya juga susah, mau berjalan 100 meter saja itu sangat susah, jadi agak tidak mungkin kalau sampai ke sungai (tenggelam)," ujarnya.

Meski belum ada tanda-tanda ditemukan saat ini pencarian masih terus dilakukan bhabinkamtibmas, Basarnas dan masyarakat setempat terus melakukan pencarian ke berbagai arah.

"Pencarian terus tetap kasat Binmas dan bhabinkamtibmas masih disana selalu monitor perkembangan," ungkapnya. 

(tribun network/thf/TribunSumsel.com)

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Sudah Setahun Karin Balita di Lubuklinggau Hilang, Sebelumnya Main Air di Belakang Rumah, 

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Sudah Seminggu Karin Balita 2 Tahun di Lubuklinggau Hilang dari Rumah, Pencarian Sampai ke Bengkulu,