Longsor di Cilacap
Cara Warga Cilacap Bantu Tim SAR Cari Korban Longsor, Bambu Jadi Kunci
Warga setempat berinisiatif dengan menancapkan bambu yang diberi plastik di lokasi rumah yang tertimbun longsoran di Majenang, Cilacap, Jateng
Ringkasan Berita:
- 4 dari 21 orang hilang saat longsor di Cilacap, Jateng telah ditemukan
- Tim SAR hingga Sabtu (15/11/205) masih melakukan pencarian korban
- Warga berinisiatif membantu dengan menancapkan bambu di rumah-rumah yang tertimbun longsor
TRIBUNNEWS.COM - 4 dari 21 warga yang hilang setelah rumahnya dihantam longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, telah ditemukan.
Longsor menyapu dua dusun di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kamis (13/11/2025) malam.
Tim SAR gabungan pun dikerahkan untuk mencari korban yang hilang.
Pada Jumat (14/11/2025), satu orang korban berhasil ditemukan.
Lalu hari ini, Sabtu (15/11/2025), Tim SAR kembali menemukan tiga orang.
Jadi total korban yang meninggal berjumlah enam orang.
Mengutip TribunBanyumas.com, Tim SAR pun terus melakukan pencarian hingga hari ini.
Tak tinggal diam, warga sekitar juga ikut membantu melakukan pencarian dengan cara menancapkan bambu-bambu di atas material sebagai penanda.
Bambu tersebut ditancapkan di titik-titik rumah korban yang diduga masih tertimbun.
Setiap bambu diberi tanda plastik di ujungnya agar mudah terlihat dari kejauhan.
Taufik Hidayat, warga setempat menuturkan, penanda bambu tersebut dipasang berdasarkan ingatan warga terkait lokasi rumah yang tertutup material longsor.
Baca juga: 4 Korban Longsor Cilacap Berhasil Ditemukan, Bocah 6 Tahun Tewas di Worksite A-2 Longsor Majenang
Ia mengatakan, penanda tersebut bisa jadi panduan supaya pencarian lebih terarah.
"Harapannya, hari ini tim SAR gabungan bisa melakukan evakuasi dengan petunjuk bambu-bambu yang sudah dipasang," ujarnya, Sabtu siang.
Tim SAR pun memanfaatkan penanda tersebut dengan menyisir area, terutama di titik yang berdekatan dengan alat berat.
Pencarian terus dilakukan karena masih ada satu keluarga yang diduga tertimbun dengan kedalaman tanah mencapai tiga hingga delapan meter.
Kerahkan Anjing Pelacak
Untuk membantu proses pencarian warga yang hilang, tim SAR gabungan turut menerjunkan sembilan anjing pelacak atau K9.
Unit K9 sendiri di Indonesia menjadi bagian dari Detasemen Anjing Pelacak Polri.
Tak hanya untuk pengamanan atau pencarian narkoba, K9 milik Polri juga kerap diterjunkan untuk melakukan pencarian di tempat bencana.
Kepala Kantor SAR Cilacap, Muhammad Abdullah menuturkan, K9 yang diterjunkan berasal dari Kantor SAR Cilacap dan Polda Jawa Tengah.
"Sembilan anjing pelacak dari Kantor SAR Cilacap dan Polda Jateng serta sembilan alat berat diterjunkan guna membantu proses pencarian di lapangan," ujar Abdullah kepada Tribunbanyumas.com.
Tak hanya K9 saja, tim SAR gabungan juga terjun dengan melibatkan ratusan personel dari Basarnas, TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan warga setempat.
K9 nantinya akan menyisir titik-titik rawan dan memberi tanda saat mendeteksi jejak terkait korban yang hilang.
"Target utama kami adalah seluruh korban bisa ditemukan secepat mungkin," tegas Abdullah.
Cerita Warga
Kepala Dusun Tarukan, Desa Cibeunying mengatakan, warga mendengar suara gemuruh sesaat sebelum longsor datang dari arah bukit.
"Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur sejak sore hari,"
"Suara gemuruh terdengar cukup keras, beberapa warga sempat keluar rumah untuk menyelamatkan diri," kata Kepala Dusun, Jumat (14/11/2025).
Baca juga: Pria Hilang usai Antar Istri Mengungsi saat Longsor di Cilacap, Tak Sempat Selamatkan Diri
Mengutip TribunBanyumas.com, material longsor seperti tanah dan kayu langsung menyapu perkampungan yang berada di lereng bukit.
"Banyak rumah tertutup material tanah dan kayu, kondisi di lapangan masih gelap waktu itu," kata dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Inisiatif Warga Bantu Tim SAR, Bekas Rumah Korban Longsor Cibeunying Ditancapi Bambu
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunBanyumas.com, Permata Putra Sejati/Rayka Diah Setianingrum)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.