Senin, 17 November 2025

Longsor di Cilacap

Kisah Sariman Menanti Istri & Anak Korban Longsor Cilacap Ditemukan, Kaget Lihat Desanya Rata Tanah

Sariman, suami yang menanti ditemukannya istri dan anaknya yang menjadi korban tanah longsor di Cibeunying, Majenang, Cilacap, Senin (17/11/2025).

BNPB/HO/TRIBUNNEWS
LONGSOR CILACAP - Memasuki hari keempat, tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue-SAR) gabungan kembali menemukan dua jenazah yang tertimbun material longsor Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Minggu (16/11/2025). Kisah Sariman, suami yang menanti ditemukannya istri dan anaknya yang menjadi korban tanah longsor di Majenang, Cilacap, Senin (17/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Sebanyak 16 korban longsor Cilacap ditemukan meninggal dan tujuh masih hilang, Senin (17/11/2025).
  • Sariman masih menanti kabar istri dan anaknya yang menjadi korban tanah longsor di Majenang, Cilacap.
  • Saat kejadian, Sariman sedang berada jauh di tanah perantauan, tepatnya di Palembang. 

TRIBUNNEWS.COM - Kisah sedih dialami Sariman (48), seorang suami yang menanti ditemukannya istri dan anak yang menjadi korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah

Hujan deras di Desa Cibeunying sebelumnya memicu terjadinya tanah longsor pada Kamis (13/11/2025) malam. 

Akibatnya, sebanyak 16 korban ditemukan meninggal dan tujuh masih hilang hingga hari kelima, Senin (17/11/2025). 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, 106 warga mengungsi akibat longsor di dua dusun Desa Cibeunying, dengan 16 rumah rusak berat dan 16 lainnya terancam gerakan tanah. 

Cibeunying adalah salah satu desa di Kecamatan Majenang yang memiliki luas wilayah 10,97 km2.

Desa Cibeunying berjarak sekitar 2,8 Km dari pusat Kecamatan Majenang dan 82 Km dari pusat Kabupaten Cilacap.

Paska longsor, warga mencari sanak keluarganya yang menjadi korban longsor. Termasuk warga setempat, Sariman yang duduk di bawah rindang pohon, tak jauh dari timbunan longsor, Minggu (16/11/2025).

Sambil melihat para petugas yang mencari korban tanah longsor, asa selalu muncul dari benak Sariman, berharap kabar korban ditemukan. 

Pasalnya, istri (Nina) dan dua anaknya (Fani dan Fatin) turut menjadi korban bencana tanah longsor yang menyapu sebagian wilayah desanya. 

Baca juga: BNPB: 106 Warga Mengungsi Akibat Longsor di Cilacap, 16 Rumah Terancam Gerakan Tanah

“Kalau dengar kabar ada yang ditemukan, hati saya langsung bergetar. Rasanya kemroso (terasa) banget. Saya berdoa semoga yang ditemukan itu istri dan dua anak saya,” katanya terbata-bata, dilansir jatengprov.go.id.

Tak hentinya Sariman berdoa, agar keluarga tercinta segera ditemukan. Ia pun menunggu proses evakuasi korban.

“Saya selalu berdoa setiap waktu. Dari pagi sampai pencarian selesai, saya selalu menunggu di sini,” ucap Sariman. 

Merantau di Palembang ketika Terjadi Longsor 

Sariman lantas menceritakan, detik-detik saat kejadian longsor di Desa Cibeunying. 

Saat kejadian, rupanya Sariman sedang berada jauh di tanah perantauan, tepatnya di Palembang. 

Ia sudah dua tahun mengadu nasib di daerah yang dijuluki Kota Pempek itu, menjadi buruh bangunan.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved