Rabu, 19 November 2025

Guru SMP di Merangin Jambi Dianiaya Penambang Ilegal, Siswa Lari Ketakutan

Paimen dianiaya A tepat di depan ruang kelas dan disaksikan langsung oleh sejumlah siswa dan guru. 

Editor: Erik S
Tribunnews.com
DIANIAYA PENAMBANG- Paimen, seorang guru SMP Negeri 32 Merangin, Jambi dianiaya seorang penambang ilegal berinisial A, pada Jumat (12/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Guru Paimen dianiaya A tepat di depan ruang kelas dan disaksikan langsung oleh sejumlah siswa dan guru.
  • Penganiaya adalah seorang penambang ilegal terkait lahan
  • Siswa berhamburan keluar karena takut menjadi sasaran amuk pelaku

TRIBUNNEWS.COM, MERANGIN-Paimen, seorang guru SMP Negeri 32 Merangin, Jambi dianiaya seorang penambang ilegal berinisial A, pada Jumat (12/11/2025).

Paimen dianiaya A tepat di depan ruang kelas dan disaksikan langsung oleh sejumlah siswa dan guru. 

Insiden ini dipicu oleh sengketa jalan di lahan pribadi yang melibatkan pelaku, yang sehari-hari menggunakan ekskavator untuk kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI). 

Baca juga: Penemuan Mayat Istri Polisi di Merangin Jambi Bikin Geger Warga

Kejadian bermula ketika Paimen, yang sedang mengajar di kelas 9, didatangi dan dipanggil A.  

Pelaku mempertanyakan kembali persoalan jalan yang melintasi lahan milik Paimen. 

A selama ini kerap memobilisasi alat beratnya melalui lahan tersebut. Untuk menghindari masalah di masa depan, Paimen sebelumnya menawarkan agar A membeli sebagian lahannya. 

“Makanya kita beri opsi dia silakan beli tanah kita sesuai ukuran jalan. Awalnya disepakati, kita tetapkan dengan harga 28 juta,” ungkap Saidina, menantu Paimen, pada Senin (17/11/2025). 

Namun, secara tiba-tiba, A membatalkan kesepakatan itu melalui pesan WhatsApp, yang seharusnya menandakan masalah telah selesai.  

Namun, dua pekan setelah pesan pembatalan itu, A justru mendatangi sekolah dan terlibat adu mulut dengan Paimen mengenai Jalan Usaha Tani (JUT) di belakang TK, Kecamatan Tabir Ulu, Kabupaten Merangin

“Bahasa terakhir sebelum mukul, ‘saya tidak lewat di tanah Pak Paimen, tapi Pak Paimen jangan lewat tanah di belakang TK,' namun mertua saya bantah bahwa jalan di belakang TK itu jalan JUT," jelas Saidina.

Pukulan Keras Berujung Berdarah di Depan Murid 

Adu mulut itu memicu kemarahan A. Tanpa diduga, A langsung memukul keras telinga Paimen.  

Akibat pukulan telak tersebut, Paimen terjatuh, dan dahinya membentur permukaan keras hingga berdarah. 

Saat Paimen mencoba bangkit, pelaku kembali memiting tubuhnya. Keduanya pun terjatuh lagi.  

Baca juga: Oknum TNI di Jayawijaya Papua Pegunungan Ditahan kasus Aniaya Warga hingga Meninggal

“Terus keduanya terjatuh, A bagian kepalanya terkena batu,” kata Kuasa Hukum Paimen, Padri Zelvian. 

Para siswa dan guru yang menyaksikan adegan kekerasan itu panik.  

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved