Polisi Duga Dosen Untag Semarang Tewas Imbas Sakit, Kerabat Sebut Alat Vital Korban Berdarah
Perbedaan informasi terkait kematian dosen Untag Semarang disampaikan oleh kepolisian dan pihak keluarga korban.
"Sebenarnya keluarga sudah menggebu-gebu tapi silahkan nanti keluarga terutama kakak kandung dari korban," ujar Tiwi.
Ditemukan Polisi Pangkat AKBP B, Satu KK dengan Korban
Kasus kematian DLL semakin menjadi sorotan setelah sosok yang pertama kali melaporkannya adalah polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) berinisial B.
Adapun AKBP B merupakan perwira menengah (pamen) dan menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Pengendalian Massa (Dalmas) Direktorat Samapta Polda Jawa Tengah.
Hal ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto.
"Benar, AKBP B memang pamen (perwira menengah) di Dalmas (Direktorat Samapta)," jelasnya, Selasa.
Selain itu, Tiwi menyebut AKBP B terdaftar dalam Kartu Keluarga (KK) yang sama dengan DLL.
Dia pun kaget atas fakta ini lantaran korban tidak pernah bercerita soal hubungannya dengan perwira polisi tersebut.
"Kami baru tahu tadi siang (Selasa, 18 November 2025), hubungan korban dan saksi pertama, infonya agar korban bisa pindah KTP Semarang maka masuk KK-nya saksi pertama," bebernya.
AKBP B Sudah Menikah, tapi Bukan dengan DLL
Namun, AKBP B disebut telah berkeluarga, tetapi bukan dengan DLL. Hal ini sempat disampaikan oleh Ketua Alumni Muda-mudi Untag Semarang, Jansen Henry Kurniawan.
Jansen menyebut hal itu diketahuinya saat masih berstatus sebagai mahasiswa aktif. Pasalnya, DLL merupakan dosen pembimbing skripsinya.
"Saya adalah mahasiswa bimbingan skripsi beliau (korban), nah beliau pernah cerita kepada saya soal polisi berpangkat AKBP ini," katanya.
"Korban merupakan perempuan lajang. Sebaliknya, polisi tersebut (AKBP B) telah berkeluarga," sambung Jansen.
Namun, ia enggan untuk berspekulasi lebih jauh soal hubungan antara DLL dan AKBP B.
Jansen mengatakan menyerahkan seluruh penyelidikan kepada kepolisian.
"Kami harap kasus ini dibuka secara terang benderang tanpa ada kesan kepolisian melindungi oknum atau institusi tertentu," harapnya.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jateng dengan judul "Janggal! Kematian Dosen Untag Semarang di Hotel Diklaim Sakit, Tapi Telanjang dan Kelamin Berdarah"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jateng/Raka F Pujangga/Iwan Arifianto)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Dosen-Untag-Semarang-Tewas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.