Kamis, 20 November 2025

Dosen Untag Semarang yang Tewas Disebut Sempat Bermalam dengan Pria, Polisi: Tidak Kami Amankan

Polisi mengatakan dosen Untag Semarang yang tewas sempat bermalam dengan seorang pria di kamar hotel.

Istimewa/TribunJateng.com
DOSEN UNTAG SEMARANG TEWAS - Proses evakuasi jenazah DLL, dosen Untag Semarang yang ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di kawasan Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/11/2025). Polisi mengatakan DLL sempat bermalam dengan seorang pria di kamar tersebut. 

Jansen Henry Kurniawan mengaku DLL sempat bercerita mengenai sosok AKBP B.

Kepada Henry, DLL mengaku kenal dengan AKBP B yang bekerja sebagai Pengendalian Massa (Dalmas).

"Sempat cerita, karena korban tahu saya aktivis yang sering demo. Korban bilang, ‘Ibu punya teman polisi, dia kasubdit pengendalian masa. Jangan-jangan kalian sering ketemu pas demo, soalnya kan demo'," ungkap Jansen mengulangi cerita DLL, masih dari Kompas.com.

Tak hanya itu, Jansen juga mengetahui AKBP B sudah berkeluarga, sedangkan DLL masih melajang.

"Korban merupakan perempuan lajang, sebaliknya polisi ini sudah berkeluarga," katanya, dilansir TribunJateng.com.

Atas hal itu, pihak Komunitas Muda-Mudi Alumni Untag Semarang mendesak kepolisian untuk menangani kasus DLL Secara transparan.

Baca juga: Sosok DLL, Dosen Untag Semarang Ditemukan Tewas, Tercatat Satu KK dengan Perwira Polisi

Komunitas Muda-Mudi Alumni Untag Semarang juga meminta kepolisian untuk mengusut kasus tersebut sampai tuntas.

"Kami ikatan alumni Untag mendesak kepolisian agar kasus ini dibuktikan secara terang benderang dan jangan melindungi oknum tertentu," tegasnya.

Keluarga Baru Tahu DLL Satu KK dengan AKBP B

Sementara itu, pihak keluarga DLL mengungkapkan ternyata korban satu kartu keluarga (KK) dengan AKBP B.

Fakta itu baru diketahui pihak keluarga sehari setelah kematian korban.

"Kami baru tahu tadi siang (Selasa), hubungan korban dan saksi pertama, infonya agar korban bisa pindah KTP Semarang, maka masuk KK-nya saksi pertama," ujar kerabat DLL, Tiwi, Selasa (18/11/2025), dikutip dari TribunBanyumas.com.

"Iya, korban satu KK dengan saksi pertama (AKBP B). Katanya sebagai saudara."

"Kecurigaan ini muncul ketika adik saya menanyakan alamat korban dengan saksi pertama kok sama, ternyata mereka satu KK. Korban dimasukkan ke KK sebagai saudara," imbuhnya.

Namun, pihak keluarga bertanya-tanya, mengapa AKBP B tidak ada ketika dilakukan proses autopsi terhadap jenazah DLL.

Padahal, di KK, keduanya mengaku sebagai saudara.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved