Tindak Pidana Perdagangan Orang
Nenek Sebut Kiper Muda Korban TPPO Ikuti Seleksi Pemain di Sumut, Ini Jawaban PSMS Medan
Setelah berangkat dari Bandung ke Jakarta, Imas terkejut mengetahui bahwa cucu kesayangannya itu sudah berada di negara Kamboja, bukan ke Sumut
"Katanya kondisinya mengkhawatirkan. Dia sering disiksa. Disiksanya seperti disuruh push-up ratusan kali, disuruh membawa galon ke lantai sepuluh. Padahal anak sekecil itu jelas tidak terbiasa kerja seperti itu," ujarnya.
Melihat kondisi cucu kesayangannya tersebut, Imas mengatakan bahwa dirinya dan keluarga sudah melakukan berbagai upaya memulangkan Fadhil.
Mulai melaporkan kejadian itu kepada Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bandung, Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), bahkan berupaya menemui Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Namun, lantaran tidak mendapatkan respon yang sigap dari pihak-pihak bersangkutan itu, Imas dan keluarga mulai panik, hingga akhirnya memutuskan untuk memviralkan kejadian yang menimpa cucunya itu ke media sosial.
Baca juga: Persib Buru-buru Tepis Kabar Bojan Hodak ke Timnas: Itu Cuma Rumor
"Fadhil sempat bilang katanya kalau kerjaannya tidak benar di sana, bakal dijual. Nah, dijual itu tidak tahu apa. Kami khawatir. Jadi kami putuskan untuk memviralkannya. Kami orang biasa, Tapi karena kasihan pada cucu, kami nekat viralkan ini," katanya.
Imas berharap, pemerintah daerah ataupun pihak-pihak terkait bisa memberikan respon yang cepat untuk memulangkan cucunya itu dari negara Kamboja.
"Kami berharap cucu kami bisa cepat dipulangkan dalam keadaan sehat. Kami minta semua pihak terkait, terutama pemerintah, membantu memulangkannya secepat mungkin," ucapnya.
Jawaban PSMS Medan
Presiden Klub PSMS Medan, Fendi Jonathan, menegaskan bahwa klub sama sekali tidak pernah membuka seleksi pemain seperti yang diklaim pelaku.
Ia membantah keras kabar yang beredar dan menyatakan bahwa nama PSMS digunakan tanpa izin untuk melakukan penipuan.
“Saya pastikan PSMS tidak pernah membuka seleksi pemain. Kabar yang beredar di media sosial bahwa kita membuka seleksi adalah HOAX,” tegas Fendi dalam pernyataan resminya, Rabu (19/11/2025).
Ia mengatakan pihak klub perlu meluruskan informasi yang berkembang agar masyarakat tidak terus disesatkan dengan narasi yang menyeret nama PSMS.
Selain membantah keterlibatan klub, Fendi juga menyampaikan rasa prihatin mendalam atas musibah yang dialami Rizki. Ia menekankan bahwa manajemen PSMS sangat terganggu dengan adanya oknum yang mencatut nama klub demi melakukan penipuan.
Baca juga: MENYEDIHKAN Kiper Muda Korban TPPO Kamboja, Disiksa Jika Tak Dapat Target 20 Orang Kaya untuk Ditipu
“Kami berharap oknum yang mengatasnamakan PSMS Medan tersebut dapat segera tertangkap dan mengungkapkan fakta sebenarnya, sehingga Rizki dapat segera ditemukan dan dipulangkan dalam keadaan sehat,” ujarnya.
Fendi menambahkan, PSMS ikut merasakan kesedihan keluarga yang kini menunggu kepastian keberadaan Rizki.
“Kami turut prihatin atas musibah yang menimpa Rizki Nur Fadhilah. Semoga ia dapat kembali berkumpul dengan keluarganya seperti sedia kala," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Viral Kiper Muda di Dayeuhkolot Bandung Diduga Dijual ke Kamboja, Nenek: Ditawari Seleksi PSMS Medan
dan
di Tribun Medan berjudul Tanggapan PSMS Medan terkait Remaja yang Dikirim ke Kamboja dengan Modus Seleksi Pemain
Tindak Pidana Perdagangan Orang
| KBRI Yangon Pilih Jalur Aman Pulangkan 53 WNI dari Myanmar Ketimbang Jalur Cepat Tapi Berisiko |
|---|
| 26 WNI Diduga Korban TPPO Dipulangkan dari Myanmar, Satu Orang Terindikasi Pelaku Perekrutan |
|---|
| Puluhan WNI Kabur dari Myawaddy Myanmar, Paspor Dimusnahkan Perusahaan Online Scam Demi Tutup Jejak |
|---|
| Wamen P2MI Curiga Maraknya Penerbangan ke Kamboja Jadi Indikasi Kuat Terjadinya TPPO Terhadap WNI |
|---|
| Belajar dari Kasus Kematian Nazwa Korban TPPO di Kamboja, Karding Tegaskan Kerja di Kamboja Ilegal |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.