AKBP Basuki Punya Harta Rp94 Juta, Ngaku Biayai Kuliah S3 Dosen Untag Levi
AKBP Basuki cuma punya harta Rp94 juta. Namun mengaku membiayai kuliah S3 Levi yang mencapai ratusan juta rupiah.
Ia juga mendapatkan informasi, polisi tersebut yang mengantarkan korban ke rumah sakit sebelum meninggal dunia.
"Korban ketika periksa di rumah sakit itu tensi darah tinggi, gula darah tinggi, dilarang aktivitas berlebihan. Namun, kenapa Nanda (korban) bisa melakukan aktivitas berlebihan, adanya polisi di lokasi kejadian sebelum korban meninggal perlu diselidiki," katanya.
Tiwi mencurigai AKBP Basuki dalam kasus ini lantaran dia bisa dengan mudahnya memasukkan identitas korban ke dalam kartu keluarga (KK).
Padahal secara administrasi resmi, korban seharusnya masih satu KK dengan keluarganya di Purwokerto.
"Nanda (korban) masih tercatat sebagai warga di Purwokerto. Tapi kog bisa masuk ke KK polisi itu berarti ini ada permainan. Karena itu (identitas dobel) itu tidak boleh," terangnya.
Polisi Sebut Hasil Autopsi Belum Diketahui
Namun, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, menyebut hasil autopsi terhadap Levi belum diketahui.
"Hasil resminya belum keluar jadi belum bisa kami sampaikan," terangnya.
Hal yang sama diungkap Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio.
Ia menekankan, hasil autopsi belum bisa dirilis lantaran masih menunggu dokumen tertulis dari dokter yang melakukan autopsi.
"Kami belum mendapatkan hasil otopsi secara tertulis. Nanti kalau sudah mendapatkan akan kita minta keterangan dokter tersebut. Seusai dengan hasil yang telah dilakukan," ungkapnya.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jateng dengan judul "Inilah Sosok AKBP Basuki, Polisi Yang Membayar S3 Dosen Muda Untag Semarang Punya Jabatan Mentereng"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jateng/Raka F Pujangga/Iwan Arifianto)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.