3 Fakta Irene Sokoy, Ibu Hamil di Papua Tewas Diduga setelah Ditolak Sejumlah RS
Ibu hamil Irene Sokoy dan bayinya meninggal usai diduga ditolak RS di Jayapura, keluarga desak investigasi.
Dosen Universitas Cenderawasih, Fredy Sokoy, yang mewakili keluarga korban, mengecam keras peristiwa tersebut.
Kepada wartawan melalui pesan WhatsApp, ia menjelaskan bahwa almarhumah merupakan anak kandung dari sepupunya, dan suami korban adalah putra dari saudari kandungnya.
“Saya memberi sambutan saat pemakaman dan jujur, ini peristiwa yang sangat miris. Di tengah kota, rumah sakit pemerintah dengan fasilitas lengkap, tetapi rujukan dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain semuanya mengalami kebuntuan,” ujarnya.
Menurutnya, penolakan berulang membuat Irene merintih kesakitan hingga akhirnya meninggal.
“Semboyan keselamatan di atas segalanya itu apakah hanya slogan tanpa makna? Dua nyawa orang Papua sama berharganya dengan seratus nyawa. Beginikah nasib rakyatku, mati karena alasan sederhana seperti ini?” tegas Fredy.
Bupati Angkat Suara
Wakil Bupati Jayapura, Haris Richard Yocku, menyampaikan duka atas meninggalnya Irene Sokoy, ibu hamil asal Kampung Hobong, Sentani, yang meninggal bersama bayi dalam kandungannya setelah diduga mengalami penolakan layanan di beberapa rumah sakit di Jayapura.
Almarhumah dimakamkan pada Rabu (19/11/2025). Almarhumah sempat dirawat di RSUD Yowari sebelum dilarikan ke rumah sakit berbeda di Kota Jayapura.
"Kita harap mereka yang ditinggal diberikan kekuatan saya dan bupati, kami akan terus memperbaiki infrastruktur yang ada termasuk pelayanan kesehatan," ujarnya usai membuka kegiatan musyawarah pengurus PMI Kabupaten Jayapura, di Hotel Grand Cartenz Papua, Pos VII, Sentani, Kamis (20/11/2025).
Haris mengatakan, peristiwa yang dilihat masyarakat hanya dampaknya saja tetapi tidak pernah mengetahui apa yang menjadi persoalan di rumah sakit.
Kesulitan yang baru saja dihadapi di rumah sakit, kata dia, pemerintah baru saja membuka akses air bersih di rumah sakit yang sempat dipalang.
Menurut dia, RSUD Yowari sedang berupaya terus meningkatkan kualitas pelayanan.
Haris menekankan, masyarakat tetap memberikan kesempatan kepada perawat, dokter, melakukan tugas mereka, pemerintah kabupaten pun akan melakukan perbaikan layanan kesehatan.
"Saya percaya RSUD Yowari melakukan yang terbaik, kami akan perbaiki hal ini," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com
Sumber: Tribun Papua
| Apa Itu RS Kardiologi Emirates-Indonesia Berlokasi di Solo yang Diresmikan Prabowo Hari Ini? |
|
|---|
| Upayakan Percepatan Pembangunan Faskes di Papua, Ini Hasil Pertemuan Gubernur dengan Menkes |
|
|---|
| Era Belajar Modern di Papua, SMPN 14 Nuni Manokwari Gunakan Laptop dan PC |
|
|---|
| Profil Laksda TNI Monang Hatorangan Sitompul, Eks Danpuskopaska Kini Jabat Komandan Kodaeral XI |
|
|---|
| Bukan Cuma Asap, Residu Rokok di Baju dan Tembok Bisa Picu Preeklampsia pada Ibu Hamil |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.