Hadiri Apel Srawung Agung di DIY, Kapolri Soroti Fenomena Game Online
Kapolri dan Sultan HB X kompak menggugah Jaga Warga untuk menjadi pagar budaya Yogyakarta jelang Nataru, memastikan harmoni dan keamanan tetap terjaga
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri 'Apel Srawung Agung Kelompok Jaga Warga untuk Jogja Damai. Kegiatan itu dipimpin oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, bertujuan untuk komitmen bersama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) agar damai dan kondusif.
Baca juga: HPN 2026 Siap Digelar di Serang Banten, Kapolri Dijadwalkan Hadir
Kegiatan apel yang diselenggarakan di Mapolda DIY tersebut diikuti sebanyak 3.500 orang. Rinciannya, 1.000 terpusat di Polda dan 2.500 tersebar di lima Polres jajaran.
Dalam amanatnya, Sultan menyambut baik dukungan 10.000 rompi Jaga Warga dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Menurutnya, baju itu adalah simbol keteduhan. Bahwa garda keamanan hadir, untuk “ngayomi lan ngemong”, bukan menakuti.
"Menjelang Natal dan Tahun Baru, saya titipkan harapan, agar Jaga Warga terus menjadi pagar budaya yang menjaga harmoni; menjadi sahabat masyarakat; dan mitra Polri, yang memperkuat keteduhan di tengah dinamika sosial," kata Sultan di Mapolda DIY, Jumat (21/11/2025).
Sultan menyebut, dengan adanya sinergisitas dengan Polri dalam rangka menjaga kamtibmas, maka situasi Yogyakarta bakal diyakini aman, damai dan tertib.
"Akhirnya, bila Polri bekerja dengan tata, titi, tatas, titis, dan Jaga Warga melangkah dengan tanggap, tangguh, tuntas, maka Yogyakarta akan senantiasa berada pada suasana titi tentrem, karta raharja, aman, tertib, makmur, dan sejahtera bagi seluruh warganya," ujarnya.
Sementara itu, Sigit menyatakan bahwa, kegiatan ini adalah simbolisasi dari bersatunya keterlibatan masyarakat dalam mengikuti kegiatan pranata atau keteraturan sosial.
"Ini adalah warisan kebudayaan dan kearifan lokal masyarakat yang sudah ada sejak dulu. Ini terus ditumbuhkan dan dikembangkan," ucap Sigit.
Sigit menekankan, Polri tidak mungkin bisa bekerja sendiri. Sehingga harus berkolaborasi dan bersinergi dengan masyarakat untuk menjaga keteraturan sosial dan menyelesaikan masalah.
Baca juga: Bukan 4.000, tapi Ada 300 Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, Kapolri Gelar Rapat Khusus
"Saya minta kepada jajaran Polres, Polsek, keluarahan agar berkolaborasi dan bersinergi dengan jaga warga. Ini adalah kekuatan bersama untuk menjaga keteraturan bersama di Kota DIY," ujar Sigit.
Kapolri juga menyoroti fenomena baru yang menjadi perhatian, terutama terkait hobi anak muda di game online, yang berpotensi berdampak pada keselamatan masyarakat dan jiwa orang lain jika tidak dikawal dengan tepat.
Baca juga: Gelar Srawung Bareng Komunitas Sepeda Motor se-DIY, Dirut Jasa Raharja Sampaikan Pentingnya PKB
“Tim kami terus melakukan pendalaman dan pelibatan masyarakat untuk pencegahan sejak awal, baik di lingkungan keluarga, pendidikan, maupun seluruh pemangku kepentingan. Hal ini sangat penting agar anak-anak terus terjaga. Perhatian kita terhadap anak-anak, terutama di era perkembangan teknologi informasi, tidak boleh dilepaskan. Kita perlu mengontrol dan memberikan edukasi, agar teknologi dapat membantu, bukan menjadi sumber bahaya. Edukasi ini bertujuan menyelamatkan generasi muda dari paparan paham atau hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan jiwa dan masyarakat,” tutupnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul 'Srawung Agung DIY, Kapolri Soroti Fenomena Game Online dan Pentingnya Community Policing'
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.