Dosen Untag Semarang Meninggal
Keluarga Tak Tahu Hubungan Dosen Untag Levi dengan AKBP Basuki, Curiga setelah Tahu Mereka Satu KK
Kuasa Hukum Keluarga Dosen Levi, Zainal Abidin Petir mengungkap keluarga tak mengetahui soal hubungan antara Dosen Untag Levi dengan AKBP Basuki.
Ringkasan Berita:
- Kuasa Hukum Keluarga Dosen Levi, Zainal Abidin Petir mengungkap, selama ini pihak keluarga tak mengetahui apakah Dosen Levi dan AKBP Basuki memiliki hubungan.
- Pihak keluarga kemudian mulai menaruh curiga usai mengetahui Dosen Levi masuk dalam daftar keluarga di Kartu Keluarga (KK) AKBP Basuki.
- Kecurigaan keluarga lalu berlanjut setelah ditemukan bahwa Dosen Levi dan AKBP Basuki ini tinggal satu kamar. Pihak keluarga lantas bertanya-tanya apakah keduanya memang memiliki hubungan asmara.
TRIBUNNEWS.COM - Kuasa hukum keluarga Dwinanda Linchia Levi, Zainal Abidin Petir, mengungkap pihak keluarga sama sekali tidak mengetahui hubungan dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang itu dengan mantan Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jawa Tengah (Jateng) AKBP Basuki.
Levi ditemukan meninggal dunia di kamar 210 di kos-hotel (kostel) kawasan Jalan Telaga Bodas Raya, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/11/2025).
Dari penemuan jasad Dosen Levi tersebut, muncul sosok AKBP Basuki yang menjadi satu-satunya saksi kunci dalam kasus ini.
Lalu, muncul kecurigaan tentang hubungan antara Levi dan AKBP Basuki.
Zainal Abidin Petir mengungkap selama ini pihak keluarga sama sekali tak mengetahui apakah Levi dan AKBP Basuki memiliki hubungan.
Namun, pihak keluarga kemudian mulai menaruh curiga setelah mengetahui Levi masuk dalam daftar keluarga dalam kartu keluarga (KK) AKBP Basuki.
Padahal, AKBP Basuki masih memiliki seorang istri dan anak.
"Jadi sampai saat ini keluarga tidak tahu apakah ada hubungan asmara atau hubungan khusus."
"Hanya mulai menebak-nebak, karena kok sampai satu KK, sementara dia (AKBP B) masih ada istri dan satu anak," kata Zainal dalam Kompas Petang di Kompas TV, Sabtu (22/11/2025).
Kecurigaan keluarga lalu berlanjut setelah ditemukan bahwa Levi dan AKBP Basuki tinggal satu kamar.
Pihak keluarga lantas bertanya-tanya apakah keduanya memang memiliki hubungan asmara.
Baca juga: 3 Kejanggalan Kematian Dosen Untag Levi Menurut Tim Hukum, Soroti AKBP Basuki yang Dipatsus
Zainal menambahkan Levi selama ini hanya memiliki dua orang kakak, sementara kedua orang tuanya telah meninggal dunia.
Kedua kakak Levi juga sama sekali tak pernah mendengar hubungan asmara Levi dengan seorang polisi.
"Kedua ditemukan satu kamar, nah ini mulai ada kecurigaan apakah ada hubungan asmara. Jadi sama sekali keluarga yang ada di Purwokerto, maupun kakaknya yang ada di Jakarta, bapak-ibu kan sudah meninggal ini."
"Tinggal kakaknya saja, karena saudaranya hanya dua di Jakarta. Jadi sama sekali tidak pernah mendengar ada pacaran dengan seorang polisi, itu tidak pernah. Tidak mendengar itu," kata Zainal.
AKBP Basuki Ngaku Sudah Pisah Ranjang dengan Istri
Hubungan asmara antara Levi dan AKBP Basuki diketahui oleh rekan-rekan Levi yang menjadi sesama dosen di Untag. Salah satunya adalah Kastubi.
Bahkan, Kastubi mengaku sempat mengingatkan Levi untuk berhati-hati saat berhubungan dengan polisi. Peringatan itu diberikan Kastubi tiga hari sebelum Levi ditemukan meninggal.
"Saya secara tidak sengaja keceplosan pada Jumat (14/11/2025) saat di kantin kampus bilang ke Levi agar hati-hati dengan pacarnya yang seorang polisi."
"Saya mengingatkan secara spontan karena banyak informasi polisi melakukan tindakan kekerasan kepada orang terdekatnya," ujar Kastubi kepada Tribun Jateng, di Kampus Untag, Kota Semarang, Jumat (21/11/2025).
Kastubi mengaku sejak awal tahun 2024 ia sudah mengetahui hubungan dekat antara Levi dan AKBP Basuki.
Ia mengetahui awal hubungan mereka ketika melihat AKBP Basuki membantu menurunkan barang pribadi Levi selepas pulang dari luar kota pada sebuah acara fakultas.
Baca juga: Karier Moncer AKBP Basuki di Ujung Tanduk Jelang Pensiun, Terancam PTDH Buntut Kematian Dosen Untag
"Polisi ini membantu membawa barang Levi. Pakai sepatu pantofel dinas dan seragam dinas. Tidak hanya saya yang melihat tapi ada saksi lainnya," paparnya.
Tak hanya itu, AKBP Basuki juga pernah menjemput dosen Levi pada awal tahun 2025 selepas pulang tugas kampus dari Bali.
Kastubi lantas bertanya kepada Levi soal hubungan mereka. Ketika itu Levi menegaskan AKBP Basuki merupakan kekasihnya.
"Levi bilang Polisi itu namanya Basuki pangkat AKBP, saya bilang kalau itu pacarnya kok wajahnya tua. Almarhumah hanya tertawa," paparnya.
Kastubi juga pernah mengingatkan bahwa AKBP Basuki telah menikah sehingga hubungan dosen Levi dan AKBP Basuki ini sudah jelas salah, apalagi status AKBP Basuki ini merupakan aparat kepolisian.
Namun, kala itu Levi menyebut bahwa AKBP Basuki sudah pisah dengan istri sahnya, tetapi bukan cerai, hanya pisah ranjang.
Baca juga: Kenangan Dosen Levi bagi Rekan dan Mahasiswa, Kini Meja Kerjanya di Untag Semarang telah Kosong
"Kata Levi AKBP Basuki sudah pisah sama istri sahnya, bukan cerai, tapi pisah (ranjang)," ungkap Kastubi.
Namun, nasihat dari Kastubi hanya angin lalu saja bagi dosen Levi.
Kastubi menilai sejak dulu Levi memang mengidamkan sosok polisi sebagai pasangan hidupnya.
Sebelum menjalin asmara dengan AKBP Basuki, Levi juga pernah menjalin asmara dengan seorang polisi, tetapi hubungan itu kandas.
"Levi senang dekat dengan anggota polisi. motifnya apa saya enggak tahu," terangnya.
Baca juga: Keluarga Dosen Muda Untag Tangkap Gelagat Kepanikan AKBP Basuki saat Olah TKP
Status AKBP Basuki dan Dosen Untag Semarang di KK
AKBP Basuki mengakui tinggal satu atap dengan Levi (35). Ia adalah orang yang pertama kali melaporkan kematian Levi.
Ia bertugas di Direktorat Samapta Polda Jawa Tengah. Jabatannya strategis, yaitu sebagai kepala subdirektorat pada bagian pengendalian massa.
Dalam pengakuannya, AKBP Basuki mengatakan sudah kumpul kebo dengan dosen muda itu sejak 2020 atau 5 tahun. Kumpul kebo adalah hidup bersama sebagai suami istri di luar pernikahan.
Dengan demikian, AKBP Basuki dan Levi tinggal bersama meski tidak memiliki ikatan suami istri yang resmi.
Baca juga: Buktikan Hubungan AKBP Basuki dengan Dosen Untag Semarang, Polisi Lengkapi Bukti Pendukung
Namun, nama dosen muda itu sudah dimasukkan ke dalam kartu keluarga (KK) dengan status famili lain bersama istri dan satu anak AKBP Basuki.
Hal ini disampaikan AKBP Basuki kepada penyidik Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Jateng.
"Iya, mereka ada hubungan itu (asmara) dan mereka tinggal satu rumah. Ini dibuktikan dari keterangan AKBP B saat dilakukan penyelidikan oleh Propam," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng, Kombes Pol Artanto di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Kamis (20/11/2025)
Artanto menyampaikan AKBP Basuki berada satu kamar dengan korban saat peristiwa itu terjadi.
"Iya tahu (detik-detik kematian). Jadi AKBP B ini adalah saksi kunci dari penyelidikan peristiwa pidana maupun kode etik ini," ungkapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul 3 Hari Sebelum Tewas, Dosen Untag Dwinanda Sempat Diperingatkan Rekan: Hati-hati, Pacarmu Polisi!
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Nuryanti)(Tribun Jateng/iwan Arifianto)
Baca berita lainnya terkait Dosen Untag Semarang Meninggal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.