Pesawat Airvan Jatuh di Karawang
Bangkai Pesawat GA8 Masih Sulit Dievakuasi, Warga Karawang Dorong Lokasi Jadi Ikon Wisata
Pesawat GA8 Airvan jatuh di sawah Karawang, sulit dievakuasi, warga usulkan jadi ikon wisata desa.
Ringkasan Berita:
- Pesawat ringan GA8 Airvan milik Wise Air dengan registrasi PK-WMP mendarat darurat di persawahan Desa Kertawaluya, Karawang, Jumat (21/11/2025).
- Lokasi yang berlumpur dan akses sempit membuat evakuasi bangkai pesawat sulit dilakukan.
- Alih-alih segera diangkut, keberadaan pesawat justru menjadi tontonan warga dan memunculkan ide menjadikannya ikon wisata desa.
- Kepala Desa Kertawaluya menyambut baik rencana tersebut, melihat potensi ekonomi baru bagi masyarakat.
TRIBUNNEWS.COM - Bangkai pesawat ringan GA8 Airvan milik Wise Air yang mendarat darurat di persawahan Desa Kertawaluya, Kecamatan Tirtamulya, Karawang, Jumat (21/11/2025), hingga kini sulit dievakuasi karena akses jalan sempit dan lokasi yang berlumpur.
Alih-alih segera diangkut, keberadaan pesawat di tengah sawah justru menjadi tontonan warga dan memunculkan ide menjadikannya ikon wisata desa.
Pesawat jatuh atau mendarat darurat di tengah sawah bukan hal biasa.
Kejadian langka ini otomatis menarik rasa ingin tahu masyarakat.
Bangkai pesawat menciptakan pemandangan dramatis yang memancing orang datang untuk melihat langsung.
Di beberapa negara, bangkai pesawat sengaja dijadikan objek wisata atau museum terbuka, misalnya di Islandia (DC-3 di Sólheimasandur) atau Bali (bangkai Boeing 737 di Jimbaran).
Pesawat itu mendarat darurat pada Jumat sekitar pukul 15.00 WIB.
Pesawat dengan registrasi PK-WMP itu melakukan pendaratan darurat di tengah sawah berlumpur, sekitar 3 km dari jalan raya.
Lokasi yang sulit dijangkau membuat proses evakuasi bangkai pesawat terkendala.
Berdasarkan pemantauan di lokasi, pesawat jatuh di area persawahan sehingga akses kendaraan besar untuk evakuasi sangat terbatas.
Puluhan warga berkerumun di lokasi, menjadikan bangkai pesawat tontonan.
Evakuasi bangkai pesawat masih menunggu keputusan pihak asuransi, karena biaya dan teknis pengangkutan cukup rumit.
Baca juga: Ini Alasan Pilot Pesawat GA8 Airvan Mendarat Darurat di Persawahan Karawang Bukan di Bandara Halim
Bangkai Pesawat Jadi Objek Wisata
Kepala Desa Kertawaluya, Arta Hartono, menyatakan kegembiraannya.
Ia menyebut rencana pemanfaatan bangkai pesawat sebagai objek wisata desa disambut sangat baik.
"Kita tentu senang, tadi juga sempat ada pembicaraan ke situ," kata Arta.
Arta berencana bangkai pesawat akan dievakuasi ke kantor desa untuk dimanfaatkan sebagai lokasi wisata, mengingat desanya yang didominasi persawahan belum memiliki lokasi wisata lain.
"Bagus ya, desa kita enggak ada wisatanya. Karena mayoritas persawahan," tambahnya.
Kepala desa yakin, dijadikannya bangkai pesawat sebagai tempat wisata akan memunculkan potensi ekonomi baru bagi masyarakat.
Terbukti, saat ini saja lokasi jatuhnya pesawat sudah menjadi tontonan warga dan mendatangkan para pedagang.
"Sekali lagi saya menyambut dan senang jika pesawatnya diberikan ke kami. Bisa ada pertumbuhan ekonomi, warga bisa pada jualan," tutup Arta.
Nasib Bangkai Pesawat Kewenangan Imigrasi
Manajer Kualitas dan Keselamatan Wise Air, Agus Nugraha Sardjani, mengungkapkan bahwa nasib bangkai pesawat sepenuhnya menjadi kewenangan pihak asuransi.
Namun, ia mengakui kondisi lokasi yang sulit dapat menjadi pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan.
"Ya bisa aja, tapi itu sudah bukan kewenangan kami. Terkait itu tergantung pihak asuransi," kata Agus di Kantor Desa Kertawaluya, Sabtu (22/11/2025).
Agus menjelaskan bahwa bangkai pesawat berada sekitar 3 kilometer dari jalan raya dengan akses yang sempit, membuat evakuasi konvensional menjadi tantangan.
Kondisi ini membuka opsi bagi asuransi untuk menyerahkan bangkai pesawat tersebut kepada pihak desa.
"Apakah nanti evakuasi diserahkan ke desa buat dijadikan wisata atau seperti apa itu tergantung dari asuransi," jelasnya.
Baca juga: Tanda Sebelum Pesawat Jatuh di Karawang, Sempat Berputar-putar
KNKT Telusuri Penyebab Jatuh
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab pendaratan darurat pesawat jenis GA8 Airvan dengan registrasi PK-WMP.
Pesawat milik Wise Air tersebut mendarat di area persawahan Desa Kertawaluya, Tirtamulya, Karawang, Jawa Barat, pada Sabtu (22/11/2025).
Tidak ada korban tewas dalam kecelakaan udara itu meski 5 orang yang ada di dalam pesawat mengalami luka ringan.
Pengumpulan Data dan Kerahasiaan KNKT
Tim petugas KNKT, yang didampingi oleh Direktorat Perhubungan Udara, telah tiba di lokasi untuk melakukan investigasi dan pengumpulan data.
Namun, petugas KNKT yang berada di lapangan memilih untuk tidak memberikan keterangan resmi kepada media terkait temuan awal mereka.
Quality and Safety Manager Wise Air, Agus Nugraha Sardjani, membenarkan bahwa pihaknya telah menyerahkan seluruh proses investigasi dan pengumpulan data kepada KNKT.
"Pihak KNKT tengah melakukan investigasi dan pengumpulan data. Pihaknya sendiri menyerahkan hasilnya kepada KNKT," ungkap Agus.
Terkait proses evakuasi pesawat yang terperosok di tengah sawah berlumpur, Agus menyebut bahwa penanganan tersebut diserahkan sepenuhnya kepada pihak asuransi.
"Kami sudah mengirimkan foto dan data. Nanti pihak asuransi apakah cukup dengan itu, atau perlu datang," kata Agus.
Tim asuransi kemudian akan menentukan nasib pesawat yang memiliki berat mencapai satu ton tersebut.
Pihak asuransi akan menilai apakah pesawat itu layak diperbaiki atau akan dimusnahkan (destroy).
Proses evakuasi sendiri diperkirakan memerlukan kendaraan besar dan perlu dilakukan pembongkaran seperti pelepasan sayap dan mesin karena posisi pesawat yang berada di area persawahan berlumpur.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.