Jumat, 5 September 2025

Pengakuan Bintang Tamu Brownis Trans TV yang Jadi Sorotan Warganet dan Tanggapan Pegiat Disabilitas

Pengakuan salah satu bintang tamu Brownis Trans TV edisi Rabu, 17 Mei 2023 yang disorot setelah bintang tamu disabilitas diajak menirukan senam.

YT/Trans TV Official
Tangkap layar tayangan Brownis Trans TV edisi Rabu, 17 Mei 2023 yang menjadi sorotan warganet setelah bintang tamu berkebutuhan khusus diajak mengikuti gerakan senam. 

Tidak Masalah

Agung mengatakan, hal itu tidak menjadi masalah baginya.

Tetapi ia juga memaklumi apabila ada pandangan yang menganggap tayangan tersebut kurang pantas.

"Ya mungkin buat yang awal-awal ngerasain kaya saya, mungkin betul kata mereka (netizen) seperti tidak pas," ujarnya.

Agung Rizki Satria, pemain timnas sepakbola amputasi Indonesia.
Agung Rizki Satria, pemain timnas sepakbola amputasi Indonesia. (Instagram @agungrizkii_15)

Agung mengaku saat dirinya diajak untuk senam, dia teringat kembali memori saat sekolah.

"Ya nggak masalah sih, awalnya malu aja, kaya keinget lagi waktu di sekolah, waktu SMA, mau gerak ngikutin teman-teman tapi susah," ujarnya.

"Enggak sedih, pengen lebih ngikutin aja," akunya.

Diketahui, Agung kehilangan kaki kanannya akibat kecelakaan di usia 7 tahun.

"Saat itu kelas 2 SD, kecelakaan kaki saya putus," ungkapnya.

Kini Agung menjadi salah satu pemain Timnas Sepakbola Amputasi Indonesia dengan segudang prestasi.

Tanggapan Pegiat Disabilitas

Sementara itu Komisioner Komnas Perempuan dan aktivis gerakan inklusif disabilitas, Bahrul Fuad menilai tayangan tersebut wujud kurangnya kepekaan masyarakat kepada penyandang disabilitas.

Meskipun, dinilai tidak sampai level penghinaan maupun pelecehan.

"Tidak sampai pelecehan dan penghinaan, tapi kesadaran kita masih kurang terkait dengan kepekaan terhadap teman-teman disabilitas," ungkap pria yang akrab disapa Cak Fu, saat dihubungi Tribunnews, Kamis (25/5/2023).

Komisioner Komnas Perempuan sekaligus penggiat gerakan difabel, Bahrul Fuad.
Komisioner Komnas Perempuan sekaligus penggiat gerakan difabel, Bahrul Fuad. (Instagram/bahrulfuad)

Hal-hal semacam itu menjadi gambaran masyarakat inklusi Indonesia belum terbangun dengan baik.

"Itu menjadi indikator semangat inklusifitas kita masih harus direfleksikan ulang, kita ingin membangun masyarakat yg inklusif, tapi belum mampu," ujarnya.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan