Kabar Artis
Usai Dinyatakan Bebas, Saipul Jamil Sebut Dirinya Bakal Jalani Ibadah Haji di Tahun Ini
Kini resmi bebas terkait dugaan narkoba, pedangdut Saipul Jamil sebut bakal jalani ibadah Haji di tahun 2024 ini.
Penulis:
Ifan RiskyAnugera
Editor:
Yurika NendriNovianingsih
Terlihat anggota polisi berseragam bebas berupaya membawa Saipul Jamil yang sudah dalam kondisi tangan diborgol ke dalam mobil.
Adapun peristiwa penangkapan terhadap Saipul Jamil ini terjadi di sekitar Halte Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Jumat (5/1/2024) sekitar pukul 15.00 WIB.
Tanggapan Farhat Abbas soal Proses Penangkapan Saipul Jamil
Proses penangkapan Saipul Jamil rupanya turut manarik perhatian pengacara, Farhat Abbas.
Dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Senin (8/1/2024), Farhat Abbas beri tanggapannya soal proses kepolisian saat mengamankan Saipul Jamil.

Baca juga: Cerita Saipul Jamil 3 Hari Tak Bisa Tidur di Kantor Polisi, Hanya Duduk di Ruang Penyidik
Farhat Abbas beranggapan bahwa pihak kepolisian seperti layaknya sedang menangkap seorang maling ayam.
"Ya pertama saya kaget ya, karena proses penangkapan ini seperti polisi melihat ada maling ayam, kemudian maling ayamnya ditangkap," kata Farhat Abbas.
Lantas Farhat pun menyinggung soal penangkapan terhadap seseorang yang terjerat kasus narkoba.
Ia meminta agar kepolisian lebih fokus untuk menangkap bandar narkoba.
"Harusnya kalau narkoba-narkoba yang setengah-setengah gram itu menurut saya ya diingatkan aja lah."
"Yang ditangkap ya yang penjual, kalau saya lihat ini kan dia bukan penjual, kan hanya pemakai yaitu asistennya Saipul Jamil," ujarnya.
Menurutnya, proses penangkapan seperti itu akan berdampak ke hal yang lain.
Disebutnya, ada orang yang bukan petugas namun malah ikut-ikut dalam proses penangkapan tersebut.
"Sehingga melibatkan orang luar yang mengeluarkan kata-kata kotor serta pemukulan," tuturnya.
Melihat hal tersebut, kata Farhat, proses penangkapan yang seperti itu tidak layak lagi dilakukan.
Sebab, di zaman sekarang suatu hal bisa gampang viral.
Nantinya hal itu malah bisa merusak citra dari kepolisian.
"Adegan seperti itu sudah tidak layak lagi ada di negara hukum atau negara demokrasi di Indonesia."
"Karena kan sekarang dunia viral-viralan, artinya orang-orang pasti merekam."
"Akhirnya akibat perbuatan oknum sehingga merusak citra kepolisian," terangnya.
(Tribunnews.com/Ifan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.