Polisi Sebut Bukti yang Buat Nikita Mirzani Jadi Tersangka Pemerasan, Ibunda Lolly Masih Menyangkal

TRIBUNNEWS.COM - Nikita Mirzani dan asistennya berinisial IM ditetapkan tersangka kasus pemerasan dan pengancaman yang dilaporkan Reza Gladys selaku korban.

Keduanya ditetapkan tersangka berdasarkan beberapa bukti dan keterangan 13 saksi, seperti dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary, Jumat (21/2/2025).

Ade Ary menuturkan bukti tersebut berupa sembilan dokumen bukti transfer uang dari Reza Gladys.

Kemudian bukti tangkapan layar percakapan, bukti pembayaran untuk cicilan, bukti keterangan transfer/pengiriman uang, fotokopi PPJB.

Baca juga: Kuasa Hukum Ungkap Kondisi Terkini Nikita Mirzani setelah Jadi Tersangka Pemerasan

"Terdapat 5 flash disk yang berisi dokumen elektronik, 8 telepon genggam yang memiliki keterkaitan sebagai sistem elektronik yang mentransmisikan dokumen elektronik dalam perkara yg ditangani penyidik," ucapnya.

Bukti lain disebut Ade Ary adalah hasil ekstraksi barang digital, diantaranya tiga berkas dokumen sebagai dokumen hasil analisa forensik terhadap barang bukti digital yang ditemukan.

"Terakhir Berita Acara dari lima ahli," ujar Ade Ary.

Mendengar penetapan Nikita mirzani dan asistennya sebagai tersangka disambut gembira Reza Gladys.

Dokter sekaligus pengusaha itu mengunggah ulang postingan orang-orang tentang penetapan Nikita Mirzani sebagai tersangka.

Ia mengucap syukur hingga meminta bantuan untuk terus mengawal kasus yang ia laporkan itu.

"Akhirnya," tulis Reza Gladys dengan emotikon wajah menangis.

"Alhamdulillah bantu kawal sampai selesai ya," tambahnya.

Pembelaan Nikita

Selaku kuasa hukum, Fahmi Bachmid menyebut kondisi Nikita Mirzani dalam keadaan sehat.

"Yang jelas Nikita dalam keadaan sehat wal afiat baik-baik saja," terang Fahmi, dikutip dari YouTube NIT NOT, Jumat (21/2/2025).

Mewakili Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid menegaskan kliennya tidak kenal dengan Reza Gladys.  

Fahmi menuturkan, bagaimana bisa seseorang yang tidak kenal melakukan pemerasan.

Ia lalu menyampaikan setiap persoalan ada sebab dan musababnya.

"Saya katakan lagi di peristiwa hukum itu ada sebab musabab," tutur Fahmi Bachmid.

"Ada asal mula peristiwa, peristiwanya itu darimana asal mulanya."

"Seseorang tidak kenal, tiba-tiba ada orang lain menghubungi terus meminta sesuatu. Bagaimana ada niat, kenal tidak. Niat itu paling penting dalam peristiwa pidana," paparnya.

(Arie Puji Waluyo).