Rabu, 3 September 2025

Dul Jaelani Cerita Kecelakaan di Tol Jagorawi 2013 yang Menimpanya, Jadikan Itu Pembelajaran Hidup

Peristiwa yang merenggut tujuh nyawa itu menjadi titik balik dalam hidup Dul Jaelani.

wartakotalive.com/ Arie Puji Waluyo
DERAJAT ANAK YATIM - Dul Jaelani ketika ditemui di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025). Ia bersyukur masih punya orang tua. Namun, diakuinya sempat nelangsa karena perceraian orangtuanya. Sementara di luar sana banyak anak yatim piatu yang masih punya semangat luar biasa menjalani kehidupan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musisi Dul Jaelani mengenang kecelakaan maut yang dialaminya pada 2013 silam. 

Peristiwa yang merenggut tujuh nyawa itu menjadi titik balik dalam hidupnya, mengajarkan banyak hal tentang rasa syukur dan semangat menjalani kehidupan.

"Alhamdulillah, saya masih punya orang tua. Saya belajar banyak dari mereka. Seharusnya saya yang lebih bersemangat, karena saya masih memiliki keluarga yang utuh," kata Dul saat ditemui di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Kecelakaan di Tol Jagorawi KM 8 itu tidak hanya berdampak pada dirinya, tetapi juga keluarga korban. 

Baca juga: Punya Privilege selaku Anak Ahmad Dhani-Maia, Dul Jaelani: Derajat Anak Yatim Lebih Tinggi dari Saya

Hingga kini, Dul bersama kedua orang tuanya, yakni Ahmad Dhani dan Maia Estianty, masih bertanggung jawab atas kehidupan anak-anak yang ditinggalkan.

Ia mengakui bahwa peristiwa tersebut menjadi pengingat agar tidak menyia-nyiakan hidup. 

"Kadang kalau lagi malas, saya ingat kejadian itu. Ada banyak pelajaran berharga supaya lebih semangat menjalani hidup," ungkapnya.

Meski telah berlalu lebih dari satu dekade, Dul tetap menjalin komunikasi dengan keluarga korban. 

"Alhamdulillah, sampai sekarang saya masih berhubungan dengan mereka," ucapnya.

Dul juga menekankan pentingnya bersyukur atas segala hal dalam hidup. 

Menurutnya, di tengah arus informasi yang begitu cepat, terkadang manusia lupa bahwa hidupnya sebenarnya sudah cukup baik.

"Kita sering merasa kurang, padahal hidup kita sudah oke. Hanya saja, kita kurang bersyukur," pungkasnya.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan