Melanie Subono Ingatkan Pentingnya Fokus pada Kesejahteraan Hewan dan Belajar Cara Merawat yang Baik
Musisi sekaligus aktivis kesejahteraan hewan, Melanie Subono, menegaskan pentingnya membantu pemilik hewan, pengadopsi pemula.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Musisi sekaligus aktivis kesejahteraan hewan, Melanie Subono, menegaskan pentingnya kehadiran platform digital yang benar-benar berorientasi pada perlindungan dan perawatan hewan, bukan semata menjual produk atau jasa.
Ia menyoroti bahwa sebagian besar platform digital saat ini masih terlalu fokus pada sisi komersial, tanpa memberi ruang memadai untuk edukasi, advokasi, dan interaksi komunitas yang berorientasi pada kesejahteraan satwa.
“Kesejahteraan hewan bukan tren sesaat. Ini soal tanggung jawab moral manusia. Jadi kalau ada aplikasi seperti Fawna yang serius membangun ekosistem peduli hewan, ini harus kita dukung,” kata Melanie saat menghadiri peluncuran dua fitur terbaru aplikasi Fawna, yang digelar dalam acara Fawntastic World di ICE BSD, Sabtu (21/6/2025).
Ia juga menekankan, keberadaan platform edukatif akan sangat membantu pemilik hewan pemula, pengadopsi, hingga masyarakat umum yang masih memiliki kekeliruan persepsi soal hewan peliharaan maupun hewan liar.
Terkait aplikasi Fawna, Melanie menyebut aplikasi ini beda karena peduli dengan hewan, bukan hanya jualan.
"Sebagai pecinta hewan, saya merasa terbantu karena bisa ikut forum, belajar cara merawat, dan tahu cara menangani hewan dengan baik,” ujar Melanie yang aktif berbagi ilmu dan pengalaman lewat forumnya sendiri di dalam aplikasi Fawna.
Melanie percaya, teknologi seharusnya menjadi alat perubahan sosial yang positif, termasuk dalam isu perlindungan hewan. Karena itu, ia memandang keberadaan forum komunitas di Fawna sebagai aset penting untuk membentuk kesadaran kolektif.
“Forum di Fawna bisa jadi ruang belajar publik. Di sana kita bisa tukar pikiran, tanya jawab, sampai mengatasi mispersepsi soal cara merawat hewan. Bayangkan kalau ini menjangkau lebih banyak orang—perubahan itu nyata,” katanya.
Dengan pendekatan human-animal bond, aplikasi Fawna dirancang
Chief Marketing Officer Fawna, Rhany menyampaikan, Fawna bukan hanya aplikasi, melainkan sebuah gerakan digital yang ingin menciptakan perubahan nyata.
“Kami ingin jadi rumah digital bagi siapa pun yang peduli dan ingin merawat hewan dengan cinta. Misi kami bukan sekadar teknologi, tapi perubahan sosial,” ujarnya.
Saat ini, Fawna telah memiliki lebih dari 20.000 pengguna aktif. Dengan target grand launching pada September 2025, Fawna menyiapkan total 10 fitur yang mencakup Fawna Care.
Fitur itu diantaranya layanan konsultasi virtual dengan dokter hewan; Fawna Foundation: wadah donasi untuk kegiatan penyelamatan hewan;
Forum Komunitas: ruang interaksi dan edukasi bersama aktivis dan pecinta hewan.
"Ke depan, Fawna juga akan meluncurkan fitur pelaporan kasus penelantaran hewan secara digital, serta marketplace khusus kebutuhan satwa," katanya.
Melanie menegaskan, bukan hewan yang butuh kita, tapi kita yang perlu belajar menjadi manusia lebih baik lewat cara kita memperlakukan hewan.
Baca juga: Beres Syuting, Melanie Subono Naik Ojek Menonton Konser Coldplay
"Kalau ada aplikasi yang bantu kita menjadi lebih manusiawi—itu layak dipakai dan disebarkan,” katanya.
Terungkapnya Terapi Sekretom Ilegal oleh Dokter Hewan di Magelang, Pasien dari Luar Negeri |
![]() |
---|
Pentingnya Bergabung dengan Komunitas: Dukungan untuk Pet Parents dalam Merawat Hewan Kesayangan |
![]() |
---|
Jejak Kriminal Dokter Hewan Yuda Heru Praktik Sekretom Ilegal, Simpan Barang Bukti Senilai Rp230 M |
![]() |
---|
Sosok Yuda Heru, Dokter Hewan Lakukan Sekretom ke Manusia: Dosen UGM, Terkenal hingga Luar Negeri |
![]() |
---|
Dokter Hewan Buka Praktik Sekretom Ilegal untuk Manusia, Pihak Pasien: Anak Sembuh dari Ginjal Bocor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.