Penyanyi Tulus hingga Trisum Ramaikan Panggung Jazz GMF di Bandung
GMF bukan hanya soal kualitas musik, tetapi juga menghadirkan pengalaman yang intim dan emosional bagi para penonton.
Penulis:
M Alivio Mubarak Junior
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Festival musik jazz Gaia Music Festival (GMF) akan kembali digelar pada 1 sampai 2 Agustus 2025, di Amphitheater, The Gaia Hotel, Bandung.
Mengusung tema Come for the Love of Music, GMF 2025 menjadi refleksi perjalanan festival ini selama beberapa tahun terakhir.
Ketua pelaksana GMF 2025, Asep Munandar, menyampaikan rasa syukur atas keberlanjutan festival ini.
Ia menekankan GMF bukan hanya soal kualitas musik, tetapi juga menghadirkan pengalaman yang intim dan emosional bagi para penonton.
Baca juga: Tampil di Gaia Music Festival, Tohpati Kenang Masa SMA Bareng Armand Maulana di Bandung
"Kami sangat bersyukur bahwasannya GMF terus berlanjut. Tiga tahun ini kita belajar, bukan hanya melihat sisi kualitas musik itu sendiri, tapi juga dari sisi pengalaman penonton," kata Asep saat jumpa pers di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).
"Kita ingin festival yang intimate. Bagi kami, musik bukan hanya hiburan tapi juga koneksi dan ada sisi emosional. Saya berharap penonton bisa dapat pengalaman terbaik," lanjutnya.
Festival musik ini dikenal dengan sajian utama bergenre jazz.
Menurut Asep, GMF ingin merangkul keberagaman, termasuk dalam pemilihan line-up musisi.
"Musik bagi kami suatu universe yang bisa menyatukan latar belakang berbeda. Line-up juga kita bikin beragam," ungkapnya.
Gaia Music Festival 2025 akan digelar di Amphitheater, The Gaia Hotel Bandung.
Sejumlah musisi ternama dijadwalkan tampil dalam GMF 2025, di antaranya Tulus, Yura Yunita, Trisum, Arumtala, THE AARTSEN brass band feat Kostas Patsiotis, Song Brothers, Jordan Susanto, dan Guernica Quartet.
Tohpati, mewakili Trisum, menyebut GMF sebagai salah satu festival musik yang benar-benar menempatkan jazz sebagai genre utama, berbeda dengan festival lainnya yang kadang hanya menyisipkan jazz sebagai pelengkap.
"Festival ini lebih dominan musik jazz-nya sih. Dari festival jazz lainnya ada, tapi justru yang jazz tidak terlalu dominan," ujar Tohpati.
Bagas Indyatmono, founder Jazz Gunung Indonesia yang juga terlibat dalam GMF, mengakui tantangan dalam proses kurasi musisi yang tampil di satu panggung utama.
Tulus Ungkap Filosofi Gaya Berpakaian: Tak Harus Trendy, yang Penting Nyaman |
![]() |
---|
DPR Diminta Desak OJK Batalkan Kewajiban Peserta Asuransi Kesehatan Tanggung 10 Persen Biaya Klaim |
![]() |
---|
Rencana Kementerian PKP Kurangi Minimal Luas Rumah Subsidi Dinilai Langgar Standar Minimum Hunian |
![]() |
---|
Forum Konsumen Berdaya Indonesia Tolak Aturan Co-Payment, Respons AAJI dan Pertimbangan OJK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.