Kabar Artis
Kak Seto Soroti Dampak dari Ulah Ahmad Dhani untuk Anak-anaknya: Cara yang Keliru Perlu Dikoreksi
Kak Seto menyoroti dampak konflik Ahmad Dhani terhadap anak-anak, menyebut perlunya cara penyelesaian yang bijak dan tidak merugikan anak.
Penulis:
Rinanda DwiYuliawati
Editor:
Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Perseteruan antara Ahmad Dhani dan mantan istrinya, Maia Estianty, kembali mencuat ke publik.
Belum lama ini, Dhani menjadi sorotan usai mengunggah sebuah video bertajuk "Kompilasi Gibah dan Fitnah Maia Estianty (di saat sudah punya suami)".
Video tersebut dianggap menyudutkan Maia dan menuai banyak kritik dari warganet.
Langkah Ahmad Dhani yang dinilai menyerang secara terbuka ini justru dinilai semakin memperkeruh suasana.
Terlebih karena melibatkan Mulan Jameela dan anak-anak mereka.
Tidak berhenti di situ, kini Ahmad Dhani diketahui mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk membuat aduan terkait anak-anaknya dari pernikahannya dengan Mulan.
Menanggapi kisruh ini, psikolog anak senior Kak Seto ikut angkat bicara.
Ia menegaskan pentingnya memikirkan dampak psikologis terhadap anak dalam konflik rumah tangga yang dibawa ke ruang publik.
"Ya, bagaimanapun juga tetap dampaknya ke anak," ujar Kak Seto, dikutip Tribunnews dalam YouTube Cumicumi, Rabu (9/7/2025).
Ia mengingatkan bahwa niat yang baik sekalipun, jika disampaikan dengan cara yang keliru, tetap harus dikoreksi.
"Jadi apa pun juga, yang maksudnya baik, tapi dengan cara yang keliru, ya tetap akan menjadi suatu yang perlu dikoreksi, begitu," tambahnya.
Baca juga: Ditemani Mulan Jameela, Ahmad Dhani Ngadu ke KPAI Bela Anak-anaknya, Singgung Perannya sebagai Ayah
Menurut Kak Seto, media sosial bukanlah tempat yang tepat untuk menyelesaikan persoalan keluarga.
Ia menyarankan agar kedua belah pihak memilih jalur komunikasi yang efektif dan mencari mediator yang bisa membantu menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih positif.
"Jadi, penyelesaian apa pun juga, membela tentu tidak melalui media sosial," tegasnya.
"Tentu dengan cara berkomunikasi secara efektif, kemudian mencoba mencari mediator yang bisa memediasi dengan cara-cara yang lebih positif lagi sehingga masalahnya selesai, bukan malah berkembang ke mana-mana."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.