Senin, 29 September 2025

Fariz RM Terjerat Narkoba

Mantan Kepala BNN Sebut Fariz RM Pecandu Narkoba, Bukan Penjara Tempatnya 

Mantan Kepala BNN menyebut musisi Fariz RM pecandu narkoba yang harus direhabilitasi. Penjara bukan tempat yang layak.

Tribunnews.com/ Fauzi Alamsyah
FARIZ RM SIDANG - Musisi Fariz Rustam Munaf alias Fariz RM kembali menjalani sidang kasus narkoba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/7/2025). Saat tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, senyum lebar Fariz RM terlihat dari kejauhan saat turun dari bis tahanan. Mantan Kepala BNN menyebut musisi Fariz RM pecandu narkoba yang harus direhabilitasi. Penjara bukan tempat yang layak. (Tribunnews.com/Fauzi Alamsyah). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Anang Iskandar, hadir sebagai saksi ahli dalam sidang kasus narkoba yang menjerat musisi Fariz RM di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (10/7/2025).

Baca juga: Saksi Ahli Dihadirkan di Sidang Fariz RM Sebut Pecandu Wajib Direhabilitasi

Dalam kesaksiannya, Anang Iskandar menyebut bahwa Fariz RM seharusnya menjalani rehabilitasi, bukan hukuman pidana, karena termasuk kategori penyalahguna narkotika.

"Terhadap penyalahgunaan seperti Fariz itu harus dilakukan pendekatan kesehatan, direhabilitasi. Saya kasihan, umurnya sudah tua, badannya habis, itu membuktikan dia adalah pecandu," kata Anang Iskandar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Baca juga: Mantan Kepala BNN Bakal Jadi Saksi di Sidang Narkoba Fariz RM

"Dia tidak pikir makan, yang dipikir adalah bagaimana caranya secara rutin konsumsi narkotika supaya dia tidak sakau. Karena narkotika itu obat. Kalau sakau dikasih narkotika dia akan normal kembali," jelasnya.

FARIZ RM SIDANG - Musisi Fariz RM saat tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025). Fariz RM akan menjalani sidang lanjutan terkait kasus narkoba.
FARIZ RM SIDANG - Musisi Fariz RM saat tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025). Fariz RM akan menjalani sidang lanjutan terkait kasus narkoba. (Tribunnews.com/ Fauzi Alamsyah)

Anang menegaskan penyalahguna narkoba bukanlah penjahat, melainkan pasien yang membutuhkan perawatan. 

Karena itulah proses yang harus dilakukan sebaiknya berbasis kesehatan. 

"Pendekatan penyelesaian masalah narkotika, khususnya penyalahgunaan, menggunakan pendekatan kesehatan," ujarnya.

"Tidak diperlukan penjara. Kalau dipidana, negara itu rugi. Berapa biaya pengadilan? Berapa biaya beri makan tahanan? Berapa biaya membangun infrastruktur penegakan hukum? Terutama infrastruktur lapas," lanjutnya.

Menurutnya, rehabilitasi merupakan solusi yang jauh lebih efisien.

Baca juga: Kuasa Hukum Fariz RM Siap Ajukan Permohonan Rehabilitasi, Sebut Persidangan Hanya Buang Waktu

"Padahal kalau direhabilitasi, biayanya murah, simpel, tidak banyak masalah. Karena sekali lagi, kejahatan narkotika itu bukan kejahatan yang rumit. Kejahatan yang simpel," imbuhnya.

Begitupyn dikatakan oleh kuasa hukum Fariz RM, Deolipa yang mengatakan kliennya hanya membeli narkoba dan dikonsumsi sendiri. 

Pelantun Sakura ini hanya sebagai pecandu bukan pengedar.

"Fariz ini yang membeli narkotika untuk dikonsumsi, artinya yang bersangkutan penyalahgunaan di sini," kata Deolipa Yumara.

"Penyalahgunaan narkotika kalau diasesmen atau divisum namanya pecandu. Nah, pecandu ini wajib hukum rehabilitasi, kalimatnya wajib," sambungnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan