Demo di Jakarta
Agnez Mo Soroti Kelakuan Minus Anggota DPR, Ini Hal Minimal yang Diharapkannya dari Wakil Rakyat
Kelakuan dan pernyataan sejumlah anggota DPR menjadi salah satu alasan pemicu kemarahan publik sepekan terakhir.
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Agnez Mo menyoroti kelakuan dan pernyataan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dinilai menjadi salah satu alasan kemarahan publik.
Misalnya, joget di saat masyarakat kesulitan ekonomi seiring gelombang pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Kemudian kemacetan jalan jadi pembenaran adanya tunjangan rumah senilai Rp 50 juta, di saat kinerja mereka jauh dari kata memuaskan.
Kemudian menyebut rakyat tolol, hingga membela dan bersuka cita saat pemerintah menaikkan tunjangan anggota DPR hingga ratusan juta rupiah.
Agnez Mo menilai sikap demikian berawal dari EQ yang rendah, cara bicara publik yang memecah belah dan merendahkan, serta tidak adanya empati.
Baca juga: Cak Imin Minta Semua Pihak yang Kena Kritik Demo Harus Evaluasi: Presiden dan DPR Sudah Mulai
"Hal PALING MINIMAL yang bisa saya harapkan dari seorang anggota DPR adalah kemampuan berbicara di depan publik yang layak. Yang TIDAK MEMECAH BELAH, tapi justru mencari solusi untuk semua pihak, bukan cuma untuk kepentingan dirinya sendiri atau kepentingan tertentu," demikian tulis Agnez dikutip kanal whatsapp resmi Agnez Mo, Selasa (2/9/2025).
"Dan fakta bahwa kita bahkan harus menuntut sesuatu sesederhana kemampuan berbicara di depan publik is mind-blowing. STANDARD paling dasar sebagai manusia - apalagi sebagai wakil rakyat atau pembuat aturan/hukum," sambungnya.
Ia pribadi pernah mengalami momen tak mengenakkan perihal ucapan anggota DPR yang ditujukan kepadanya.
"(But well... udah mengalami itu sendiri sih beberapa bulan lalu ketika ada salah satu anggota DPR yang dengan enteng bilang kalau belum S3 (PhD), ya ga usah ngomong soal isu ini...karena mungkin menurut dia semua orang lain 'terlalu bodoh")" tulisnya lagi.
"Dan jangan lupa, itu semua dilakukan sambil mencemarkan nama baik dan menjelek-jelekkan SEMUA orang lain yang punya pendapat berbeda. Logika model begitu udah cukup menunjukan semuanya."
Partai Golkar, PAN, Nasdem, sudah menonaktifkan anggota DPR yang ucapan dan kelakuannya dinilai memicu kemarahan publik.
Mereka antara lain Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari Nasdem. Eko Patrio dan Uya Kuya dari PAN. Kemudian Adies Kadir dari Golkar.
Sahroni dan Nafa Urbach sebelumnya menyampaikan pernyataan yang membuat publik senewen.
Betapa tidak, Sahroni menyebutkan usulan untuk membubarkan DPR RI disampaikan oleh orang tolol.
Ia juga menyatakan dukungan agar aparat menindak dan memenjarakan massa aksi anarkis meski masih di bawah umur dan menyebut mereka brengsek.
Demo di Jakarta
Pulihkan Kepercayaan Publik, Pemerintah Disarankan Fokus Jawab Keresahan Rakyat |
---|
Delpedro Jadi Tersangka dan Ditangkap, Lokataru: Kejam, Bentuk Kambing Hitam pada Organisasi |
---|
Anggota DPR Pertanyakan Tuduhan Hasutan terhadap Direktur Lokataru |
---|
Setelah Temui Gibran, Arief Ojol Pamerkan Sepatu Nike Air Jordan Miliknya: Ori, Harga Rp200 Ribu |
---|
Selain Delpedro Marhaen, Staf Lokataru Foundation Muzaffar Salim Juga Ditangkap Polisi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.