Banjir di Denpasar Bali
Prihatin Banjir Bali, Luna Maya: Please Stop Eksploitasi
Aktris Luna Maya ungkap keprihatinan atas bencana banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Bali .
Penulis:
Bayu Indra Permana
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris Luna Maya ungkap keprihatinan atas bencana banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Bali sejak Selasa hingga Rabu 9–10 September 2025 lalu.
Perempuan berdarah Bali itu mengungkapkan rasa prihatin sekaligus kritik tajam terhadap maraknya pembangunan yang dinilai mengabaikan kelestarian lingkungan.
Baca juga: Update: Banjir Bandang di Flores 10 Orang Tewas, di Bali 9 Orang
Lewat unggahan di akun instagram miliknya, Luna meminta pemerintah atau pihak terkait berhenti mengeksploitasi Bali.
Menurutnya, banjir besar yang terjadi karena pembangunan yang tidak berhenti serta infrastruktur yang berantakan.
“Pray for Bali. Please stop eksploitasi Bali, ini dampak dari tidak berhentinya pembangunan dan juga infrastruktur yang berantakan," beber Luna Maya dikutip Tribunnews.com, Kamis (11/9/2025).
"Semoga ini menjadi pengingat para pejabat daerah khususnya Bali untuk tidak hanya mementingkan keuntungan saja,” tegas Luna.
Komentar Luna muncul di tengah musibah banjir terparah dalam beberapa dekade terakhir.
Banjir Terparah
Dikutip dari TribunBali, hujan deras yang mengguyur Bali membuat tujuh titik di Kota Denpasar lumpuh, termasuk Kesiman Kertalangu, Padangsambian Kaja, Pura Demak, Panjer, Pemogan, Sidakarya, hingga Pasar Kumbasari.
Sejumlah ruas jalan juga tidak bisa dilalui, sementara sebuah toko di pinggir Tukad Badung ambruk terseret arus deras dan menyebabkan tiga orang hanyut.
Baca juga: Identitas 9 Korban Meninggal Banjir di Bali, BNPB Tetapkan Status Darurat Bencana Banjir
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, bahkan menyebut banjir kali ini sebagai yang terparah sepanjang hidupnya yang sudah berusia 59 tahun.
“Umur segini, baru sekarang lihat (banjir besar),” ujarnya.
Ia juga menyatakan siap menetapkan status darurat bencana dan telah mengerahkan tim untuk evakuasi warga serta pembersihan wilayah terdampak.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), hingga Rabu malam (10/9/2025), sembilan orang dinyatakan meninggal dunia, dua orang masih hilang, dan 202 kepala keluarga atau sekitar 620 jiwa terdampak banjir.
Enam kabupaten/kota masuk dalam daftar wilayah yang dilanda banjir dan longsor, yakni Denpasar, Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.