Selasa, 4 November 2025

Bayi Prematur Lebih Rentan Diserang RSV, Bisa Picu Asma dan Gangguan Tumbuh Kembang

Infeksi Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian besar para dokter anak, terutama karena dampaknya panjang.

BBC
Bayi lahir prematur di dalam inkubator. Bayi Prematur Lebih Rentan Diserang RSV. 

Bahkan, bila kadar oksigen bayi sangat rendah, otak bisa mengalami gangguan.

“Kalau anaknya sampai kencang-kencang karena kekurangan oksigen, bisa berdampak jangka panjang, yaitu gangguan perkembangan,” jelasnya.

 

*Bukan Hanya Sembuh, Ada Risiko Jangka Panjang*

Meski banyak bayi pulih tanpa masalah, ada sebagian kecil yang bisa mengalami efek jangka panjang setelah sembuh.

Menurut Dr. Ian, anak yang pernah terkena RSV berisiko tinggi mengalami gangguan paru hingga asma saat tumbuh besar.

“Anak-anak yang pernah mengalami RSV, bisa menyebabkan kerusakan fungsi paru, dan mudah mengalami asma di kemudian harinya,” katanya.

Bahkan risikonya sangat tinggi, 12 kali lipat lebih mudah terkena asma.

 

*Orang Tua Harus Waspada, Gejala Bisa Muncul Bertahun-tahun*

Efek RSV bisa muncul bukan hanya saat bayi sakit, tapi berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian.

Dr. Ian mengingatkan orang tua untuk mengenali tanda-tandanya.

“Sering batuk-batuk malam hari, sering terbangun di malam hari, sering sesak nafas, kalau lari-lari juga jadi sesak,” jelasnya.

Namun hingga kini belum ada obat pencegah asma pasca RSV.

“Kalau habis RSV, terus kita mesti minum obat rutin sampai mencegah terjadi asma, itu sampai sekarang belum ada,” tegasnya.

 

*Bayi Prematur Perlu Perlindungan Tambahan*

Pakar menegaskan, bayi prematur harus mendapat perlindungan ekstra dari paparan RSV.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved