Yokohama Pulse Day Fun Run 2025 Tekankan Peran Olahraga dalam Jaga Irama Jantung
Sebanyak 120 peserta—terdiri dari dokter, peneliti, dan praktisi kesehatan jantung—berlari di rute Rinko Park South Exit Plaza
Yokohama Pulse Day Fun Run 2025 Tekankan Peran Olahraga dalam Jaga Irama Jantung
TRIBUNNEWS.COM - Rangkaian Asia Pacific Heart Rhythm Society (APHRS) Annual Scientific Sessions 2025 resmi dibuka dengan Yokohama Pulse Day Fun Run 2025.
Ini adalah sebuah agenda lari santai yang menggabungkan olahraga, edukasi kesehatan jantung, dan kampanye global menuju Pulse Day 2026.
Baca juga: Lari Marathon Jadi Tren, Simak Tips Cegah Cedera dari Dokter Spesialis Olahraga
Kegiatan ini digagas oleh Asia Pacific Heart Rhythm Society (APHRS)—organisasi regional yang berfokus pada penanganan gangguan irama jantung di kawasan Asia-Pasifik—bekerja sama dengan Japanese Heart Rhythm Society (JHRS).
Dengan partisipasi lebih dari 20 negara anggota, APHRS memanfaatkan pendekatan komunitas melalui olahraga untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap aritmia.
Sebanyak 120 peserta—terdiri dari dokter, peneliti, dan praktisi kesehatan jantung—berlari di rute Rinko Park South Exit Plaza, Minato Mirai, Yokohama, Prefektur Kanagawa, Jepang, sambil mengikuti aktivitas edukasi deteksi dini aritmia dan cara memeriksa denyut nadi.
Olahraga dan Deteksi Dini Aritmia Disatukan
Ketua Pulse Day Task Force APHRS, Dr dr Dicky Armein Hanafy SpJP(K), mengatakan bahwa fun run ini sengaja dipilih sebagai soft launching Pulse Day 2026.
“Lari pagi adalah simbol gaya hidup aktif yang sejalan dengan upaya deteksi dini aritmia. Aktivitas fisik dan pemeriksaan denyut nadi harus berjalan beriringan,” ujarnya dikutip Kamis (20/11/2025).
Sebagai organisasi ilmiah, APHRS juga menggelar simposium, presentasi riset, dan pelatihan praktik dalam APHRS Learning Village sepanjang 12–15 November 2025, menegaskan perannya sebagai pusat kolaborasi penanganan aritmia di Asia-Pasifik.
MENARI: Gerakan Kenali Denyut Nadi
Tahun ini, APHRS mendorong gerakan MENARI (MEraba NAdi sendiRI) sebagai kebiasaan masyarakat.
Pesan utamanya adalah bahwa deteksi dini bisa dilakukan siapa saja hanya dengan memeriksa denyut nadi selama 30 detik.
Pulse Day diperingati setiap 1 Maret untuk mengingatkan bahwa 1 dari 3 orang berisiko mengalami aritmia yang signifikan.
Fokus pada Atrial Fibrillation
Kampanye Pulse Day 2026 menyoroti Atrial Fibrillation (AF), salah satu aritmia paling umum.
AF meningkatkan risiko stroke hingga lima kali lipat, namun banyak kasus belum terdeteksi, terutama di negara dengan akses terbatas terhadap layanan aritmia.
Menurut APHRS White Book 2023, jumlah tindakan seperti kateter ablasi dan ICD di beberapa negara Asia masih ratusan kali lebih rendah dibandingkan negara maju, menunjukkan adanya kesenjangan layanan.
Wearable, Teknologi, dan Komunitas Pelari
Sumber: Tribunnews.com
| PM Jepang Sanae Takaichi Masih Andalkan Mesin Fax di Era Digital |
|
|---|
| Konflik China-Jepang Buat PM Takaichi Merugi: 500 Ribu Tiket Dibatalkan, Demon Slayer Tunda Rilis |
|
|---|
| Koasa International Indonesia Dapat Suntikan Dana Bank Jepang Sebesar 100 Juta Yen |
|
|---|
| Digagas Jokowi, Diresmikan Prabowo: RS Jantung Modern Hibah UEA Berdiri di Solo |
|
|---|
| Ini Jawaban Menlu Motegi Soal Pengiriman Kapal Abukuma Jepang Buat Indonesia |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.