Alarm Bahaya Menyala, Barca Ditahan Imbang Club Brugge 3-3

Nada serupa datang dari Ferran Torres yang menyoroti buruknya transisi bertahan. “Mereka bisa masuk ke kotak penalti kami hanya dengan dua umpan. Kami harus memperbaiki itu. Kami memang bereaksi dengan baik, tapi selalu tertinggal lebih dulu membuat segalanya jadi berat,” kata Torres dengan ekspresi frustrasi.

Di tengah kritik tajam atas strategi garis pertahanan tinggi, pelatih Hansi Flick memilih bertahan pada filosofi permainan menyerang ala Barcelona.

“Kami tidak akan mengubah DNA kami. Kami tidak bermain untuk bertahan dan menang 1-0. Kami ingin menyerang, menguasai bola, dan menekan,” tegas Flick dalam konferensi pers yang dikutip ESPN.

Hasil imbang 3-3 ini membuat Barcelona tetap menjaga peluang lolos, berada di posisi ke-11 klasemen sementara dengan tujuh poin dari empat pertandingan. Brugge membuntuti dengan empat poin di peringkat ke-22, dan persaingan di grup masih terbuka lebar.

Namun yang paling mengkhawatirkan bukan posisi di klasemen, melainkan tren pertahanan yang makin keropos. Dalam sembilan pertandingan terakhir di semua kompetisi, Barcelona tak pernah mencatatkan clean sheet. Sebuah sinyal bahaya bagi tim yang masih mencoba beradaptasi di bawah asuhan pelatih baru.

Hasil di Brugge memperlihatkan dua wajah Barcelona: menyerang dengan gairah tinggi, tapi bertahan dengan kerapuhan yang mematikan. 

Jika Flick tak segera menemukan keseimbangan, bukan tak mungkin klub sebesar Barcelona akan terus hidup dengan gelisah: bermain indah, tapi tak pernah benar-benar menang.

(Tribunnews/den)