Senin, 1 September 2025

Kejahatan Siber Marak, Kadin Ajak Dunia Usaha Sosialisasikan Penggunaan Identitas Digital

Data Bank Dunia tahun 2021 mencatat sebanyak 3,3 miliar masyarakat dunia belum memiliki akses ke identitas digital yang diakui pemerintah.

HO
Diskusi panel bertajuk "Perlindungan Konsumen 4.0: Implementasi Identitas Digital untuk Meningkatkan Keamanan Konsumen dalam Ekosistem Digital" di Jakarta, Senin, 3 Juni 2024. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kejahatan siber berbasis pencurian atau pemalsuan identitas juga semakin marak terjadi di Indonesia dengan korban yang terus berjatuhan.

Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2023, pencurian data pribadi meningkat dari 7,96 persen menjadi 20,97 persen sementara penipuan online juga naik dari 10,3 persen menjadi 32,5 persen.

Sementara di sisi lain, Data Bank Dunia tahun 2021 mencatat sebanyak 3,3 miliar masyarakat dunia belum memiliki akses ke identitas digital yang diakui pemerintah untuk bertransaksi online.

Baca juga: Ada Update di Aplikasi KBstar Versi Terbaru, Transaksi Digital Makin Praktis dan Sat-Set!

Menjembatani gap tersebut, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerja sama dengan Privy, perusahaan penyedia layanan identitas dan tanda tangan digital tersertifikasi menyelenggarakan diskusi panel bertajuk "Perlindungan Konsumen 4.0: Implementasi Identitas Digital untuk Meningkatkan Keamanan Konsumen dalam Ekosistem Digital" di Jakarta, Senin, 3 Juni 2024.

Kegiatan yang merupakan bagian dari program kerja Badan Ekonomi & Financial Technology (Benefit) Kadin Indonesia dan dihadiri oleh ratusan perwakilan anggota dan pengurus Kadin.

Dari diskusi panel ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, khususnya pelaku usaha, terkait manfaat penggunaan Identitas Digital serta aspek-aspek perlindungan konsumen.

“Identitas digital merupakan representasi elektronik yang memuat data diri seseorang secara lengkap dan legal. Validitas identitas ini sangat penting, untuk memastikan keamanan dalam berbagai transaksi layanan digital.” kata Deputi Bidang Keamanan dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, BSSN, Sulistyo dalam sambutannya.

Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Nezar Patria di sesi keynote speech menyampaikan, identitas digital akan memberikan kemudahan akses terhadap layanan publik dan finansial dengan lebih cepat dan efisien, serta dapat melindungi data pribadi dan transaksi elektronik.

"Validitas identitas digital yang jelas dan aman akan meningkatkan profesionalisme dan kepercayaan dalam transaksi digital. Upaya ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan terpercaya bagi seluruh masyarakat," ungkapnya.

Kepala Badan Ekonomi dan Financial Technology Kadin Indonesia, Pandu Sjahrir menegaskan, identitas digital merupakan komponen kritikal dalam transaksi digital.

Keamanan dan kenyamanan konsumen layanan digital sangat bergantung pada penggunaan identitas digital secara baik dan benar.

"Kadin Indonesia sangat menyadari pentingnya pemahaman dan penggunaan identitas digital secara baik dan benar dalam mengoptimalkan pertumbuhan ekosistem ekonomi digital di Indonesia, oleh sebab itu kami berkomitmen untuk mendukung sosialisasi identitas digital serta strategi praktis penerapannya bagi dunia usaha,” ungkap Pandu.

Identitas digital memiliki konsep serupa dengan identitas di dunia nyata, yakni berkas atau data yang menunjukkan data diri secara lengkap dan legal.

Validitas identitas digital sangat penting dalam mendorong profesionalisme kerja terutama karena duplikasi atau peniruan identitas mudah dilakukan.

Untuk saat ini, memastikan validasi identitas dan pelindungan data pribadi menjadi hal yang semakin penting dan harus diupayakan baik oleh konsumen ataupun pelaku industri dalam bertransaksi elektronik saat ini.

CEO Privy sekaligus Wakil Kepala Badan Ekonomi dan Financial Technology Kadin Indonesia, Marshall Pribadi juga menyampaikan dalam sesi panel diskusi. "Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat penting dalam memastikan keberhasilan implementasi identitas digital," ujarnya.

Dia mengatakan, sebagai penyedia layanan digital trust yang meliputi identitas digital, tanda tangan elektronik tersertifikasi dan layanan pengiriman elektronik tercatat, perusahaannya berkomitmen mendukung terciptanya lingkungan digital yang aman dan bisa dipercaya.

Perusahaan menyediakan layanan identitas digital, tanda tangan digital tersertifikasi, dan layanan pengiriman elektronik tercatat (electronic registered delivery services) yang berbasis pada penerbitan Sertifikat Elektronik yang berinduk ke Kominfo.

Untuk menjamin keabsahan identitas digital tersebut, identitas setiap pengguna telah diverifikasi berdasarkan data kependudukan hingga biometrik wajah ke Ditjen Dukcapil Kemendagri saat pertama kali mendaftar.

Sampai saat ini, Privy telah memverifikasi lebih dari 47 juta pengguna individu, digunakan oleh lebih dari 3.300 perusahaan, dan lebih dari 123 juta dokumen telah ditandatangani secara digital menggunakan Privy.

Kegiatan diskusi panel ini ditutup dengan demo Digital ID oleh Arief Faltah, Vice President of Engineering Privy.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan