XL dan Smartfren Telah Merger, Bagaimana Strategi Inti Bangun Sejahtera?
Merger XL Axiata dan Smartfren akan berdampak pada aset, tetapi konsolidasi yang terjadi dapat menyehatkan industri telekomunikasi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prospek industri digital infrastruktur di 2025 dinilai masih menarik pasca merger XL Axiata dengan Smartfren.
Hal tersebut disampaikan manajemen PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) dalam paparan publik, Rabu (23/4/2025).
Direktur Utama Inti Bangun Sejahtera, Ramadhan Kurnia Nusa mengatakan, walaupun merger XL Axiata dan Smartfren akan berdampak pada aset, tetapi konsolidasi yang terjadi dapat menyehatkan industri telekomunikasi.
Baca juga: Arsjad Rasjid Pastikan Tidak Ada PHK Usai Merger XL dan Smartfren
Menurutnya, IBST masih terus melakukan komunikasi dengan entitas baru merger, yakni PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL), terkait dengan operasional khususnya realokasi menara telekomunikasi.
"Kami masih menunggu dan belum dapat berkomentar banyak mengenai dampak merger," kata Ramadhan dikutip dari Kontan, Kamis (24/4/2025).
Namun Ramadhan menegaskan, IBST sudah mengantongi kontrak jangka panjang dengan para operator telkomunikasi. Dimana, kontrak tersebut masih akan terikat pasca merger.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis 1 Juli 2024, Smartfren melakukan perjanjian sewa baru b periode 10 tahun atas menara dan Fiber to The Tower (FTTT) IBST.
IBST juga sudah mengantongi komitmen mengikat dari Smartfren untuk penambahan kolokasi dan bisnis FTTT di masa mendatang. Dengan demikian, IBST masih akan mendapatkan pemasukan dari XLSmart.
“Kami memiliki kontrak jangka panjang dengan para customer kami dalam hal ini operator, yang akan mengikat setelah post merger,” kata Ramadhan.
Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Begini Strategi Inti Bangun Sejahtera (IBST) Usai XL dan Smartfren Merger
Sumber: Kontan
| Dinas Rahasia AS Bongkar Rencana Lumpuhkan Jaringan Telekomunikasi di Markas PBB |
|
|---|
| Kembangkan Pusat Inovasi Regional, Awamio Gandeng Perusahaan Teknologi Malaysia |
|
|---|
| Pendapatan Emiten Remala Rp86,39 Miliar di Kuartal I 2025, EBITDA Juga Naik |
|
|---|
| Telkom Terima Audiensi Pemda dan Berbagai Komunitas Papua Selatan Bahas Transparansi Pemulihan SKKL |
|
|---|
| Perkuat Infrastruktur Digital Nasional, Emiten Remala Abadi Teken MoU dengan 7 Perusahaan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.