Teknologi AI Real Time Bantu Perusahaan Ambil Keputusan Lebih Cepat dan Tepat
Sebuah studi oleh IDC menemukan, rata-rata perusahaan mencoba 23 proyek percobaan AI generatif dalam setahun.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak perusahaan kini berlomba-lomba mengembangkan kecerdasan buatan (AI). Namun, banyak yang masih berhenti di tahap percobaan tanpa pernah benar-benar dipakai di lapangan.
Padahal, pesaing yang lebih cepat bergerak sudah bisa merasakan manfaat nyata dari teknologi ini. Menurut Shaun Clowes, Chief Product Officer Confluent, kendala terbesar ada pada data.
“AI yang paling pintar sekalipun akan bekerja tanpa arah kalau tidak punya informasi bisnis yang terbaru. Streaming Agents hadir untuk menyederhanakan proses itu, supaya perusahaan bisa menjalankan agen AI yang benar-benar memberi dampak,” jelasnya, Rabu (27/8/2025).
Sebuah studi oleh IDC menemukan, rata-rata perusahaan mencoba 23 proyek percobaan AI generatif dalam setahun.
Namun, hanya tiga yang berhasil masuk tahap produksi. Dari jumlah itu pun, hanya 62 persen yang sesuai dengan ekspektasi. Penyebabnya, integrasi AI dengan data yang terus berubah dinilai rumit dan mahal.
Akibatnya, banyak perusahaan gagal memanfaatkan AI secara penuh karena keputusan yang dihasilkan sering tidak akurat dan tidak dapat diandalkan.
“Banyak organisasi sudah mau berinvestasi di AI otonom, tapi sistem data mereka belum siap mendukung pengambilan keputusan otomatis. Padahal, kunci AI yang sukses adalah akses ke data real-time,” kata Stewart Bond, Wakil Presiden IDC.
Melihat tantangan tersebut, Confluent menghadirkan Streaming Agents untuk menghubungkan AI langsung dengan aliran data real-time dengan dukungan dari Apache Kafka dan Apache Flink.
Sistem ini memungkinkan AI untuk “melihat” apa yang sedang terjadi dalam bisnis saat itu juga. Shaun menjelaskan, agen AI tidak hanya berhenti pada analisis, tetapi bisa segera bertindak berdasarkan kondisi terbaru.
“Misalnya di e-commerce, agen bisa terus memantau harga produk di berbagai situs dan otomatis menyesuaikan harga agar tetap kompetitif,” ungkapnya.
Baca juga: Peran Generative AI Semakin Signifikan untuk Otomatisasi Tugas Karyawan di Perusahaan
Beberapa kemampuan utama yang ditawarkan Streaming Agents antara lain AI bisa memilih alat atau aplikasi yang tepat untuk menyelesaikan tugas berdasarkan konteks bisnis terbaru.
"Data dan sistem terhubung dengan perlindungan berlapis, sehingga bisa dipakai lintas divisi tanpa khawatir soal keamanan dan AI bisa menggabungkan data real-time dengan database atau API eksternal, sehingga keputusan yang dihasilkan lebih tepat," katanya.
Baca juga: IFLS 2025 Dorong Adopsi AI di Dunia Pendidikan
Dengan kehadiran Streaming Agents perusahaan bisa keluar dari jebakan prototipe dan benar-benar merasakan manfaat AI secara nyata. Agen AI yang selalu aktif dan berbasis real-time ini diharapkan mampu bekerja layaknya operator manusia—cepat, adaptif, dan sadar konteks.
“Ini bukan lagi soal mencoba AI, tapi bagaimana membuat AI benar-benar bekerja untuk bisnis. Streaming Agents memberi landasan bagi organisasi untuk bertransformasi lebih cerdas dan kompetitif,” kata Shaun.
KECERDASAN BUATAN - Hampir semua perusahaan kini berlomba-lomba mengembangkan kecerdasan buatan (AI). Namun, faktanya banyak yang masih berhenti di tahap percobaan tanpa pernah benar-benar dipakai di lapangan.
Persaingan AI Memanas: Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI atas Dugaan Kolusi Antimonopoli |
![]() |
---|
Praktisi Pemasaran Didorong Manfaatkan AI di Intrigue MAdVerse Summit 2025 |
![]() |
---|
AI Dinilai Tak Bisa Dilepaskan dari Tanggung Jawab Etis dan Perlindungan Data |
![]() |
---|
Ancaman Scam Fintech Makin Canggih, AI dan Open Finance Bisa Ambil Peran |
![]() |
---|
Sri Mulyani Jadi Korban Deepfake soal Guru Beban Negara, Apa Itu Deepfake? Cek Cara Mendeteksinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.