Ledakan Teknologi Hijau Picu Lonjakan Permintaan Perak Dunia
Perak memiliki konduktivitas listrik dan termal tertinggi di antara semua logam, menjadikannya bahan penting dalam panel surya (solar PV)
Menurut data global, kapasitas instalasi panel surya telah mencapai lebih dari 550 GW per tahun. Dengan kebutuhan rata-rata 10-ton perak per GW, konsumsi perak dari sektor surya saja dapat mencapai 5.500 ton per tahun.
Ditambah penjualan EV global yang sudah menembus 20 juta unit per tahun, kebutuhan perak dari sektor otomotif dapat menyumbang tambahan 500–1.000 ton per tahun.
Tekanan ini diperparah oleh kondisi pasokan yang stagnan. Meksiko, produsen perak terbesar dunia, dilaporkan menghadapi keterbatasan cadangan dan penurunan produksi dua digit dalam satu dekade terakhir.
Ketika permintaan terus meningkat sementara suplai menipis, harga perak berpotensi mengalami tren naik struktural dalam lima tahun ke depan.
Selain fungsi tradisionalnya sebagai aset lindung nilai saat krisis, kini perak mendapat dorongan baru dari sektor teknologi hijau.
“Kombinasi ini bisa menciptakan siklus kenaikan harga jangka panjang. Investor perlu jeli melihat peluang diversifikasi portofolio melalui instrumen berbasis logam mulia,” tutup Brahmantya.
Mobil Listrik Wajib Dirakit Lokal Mulai Tahun Depan, Belum Ada Vendor yang Diajak APM Bermitra |
![]() |
---|
Ekspansi, Jaringan SPKLU Terra Charge Tembus 250 Lokasi |
![]() |
---|
Indonesia Tetap Menarik untuk Investasi Otomotif Meski Insentif EV Disetop |
![]() |
---|
Hyundai Tangani Insiden Ioniq 5 yang Mogok di Jambu Dua Bogor |
![]() |
---|
Pilihan Skema Berlangganan Baterai VinFast, Diklaim Lebih Hemat Sampai Rp 113 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.