TOPIK
Kerusuhan di Mesir
-
Giliran Wakil Presiden Boediono yang menyambut rombongan WNI dari Mesir di Terminal Haji, Bandara Soekarno Hatta, Jumat (4/2/2011).
-
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menilai, KBRI di Mesir kurang proaktif dalam menangani WNI di Mesir.
-
Pemerintah RI juga sedang siap-siap untuk mengevakuasi sekitar 3.000 warga negara Indonesia (WNI) di Yaman jika sewaktu-sewaktu terjadi rusuh sosial.
-
Salmi Abadi, mahasiswa asal Jambi yang menimba ilmu di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, sudah tiba di Jambi dengan selamat.
-
Untuk mempermudah komunikasi WNI yang masih berada di Mesir, Kementerian Luar Negeri melansir nomor-nomor telepon Posko Siaga WNI di Mesir.
-
Pemerintah AS sedang membahas dengan beberapa pejabat Mesir sebuah rencana yang memungkinkan Presiden Hosni Mubarak segera mengundurkan diri.
-
Dalam wawancara di jaringan televisi ABC, Presiden Mesir Hosni Mubarak mengatakan, sebenarnya ia mau mengundurkan diri namun dia takut.
-
Imanda Amalia tercatat sebagai mahasiswa Universitas Gajahmada, Yogyakarta. Ia bukanlah relawan atau staf United Nations Relief and Works Agency.
-
Juru bicara Universitas Gajah Mada Suryo Baskoro membenarkan Imanda Amalia tercatat sebagai mahasiswa pascasarjana Fakultas Kedokteran.
-
Presiden Hosni Mubarak menggunakan jaringan telekomunikasi untuk menyebarkan pesan SMS ke semua nomor ponsel di Mesir untuk mendukung pemerintah
-
Puluhan mahasiswa asal Aceh terperangkap dalam rumah-rumah kost di Kairo, Mesir. Mereka tidak bisa keluar karena kondisi di Kairo memanas
-
Total jumlah korban tewas di Mesir ketika demonstrasi antipemerintah memasuki hari kesebelas mencapai 13 orang
-
Polisi Mesir menahan dua pekerja kemanusiaan di negara itu, Kamis (03/02/2011), setelah polisi menggerebek Hisham Mubarak Law Center.
-
Wartawati Amerika Serikat yang besar di Lebanon dan Arab Saudi ini, antara lain, meliput Perang Irak dan Perang Lebanon
-
Kepala Biro Washington Post di Kairo, Leila Fadel, dan fotografer Linda Davidson termasuk dua diantara dua lusin wartawan yang ditahan
-
Pasukan militer Mesir akhirnya mulai bergerak melerai bentrokan antara kelompok massa pro dan kontra Presiden Hosni Mubarak di lapangan Tahrir.
-
Seorang wartawan Yunani ditebas saat meliput bentrokan antara massa pro dan antipemerintah di Tahrir Square
-
PM Mesir menegaskan, Presiden Husni Mubarak dan anaknya, Gamal, tidak akan maju dalam pemilihan presiden, September 2011.
-
Evakuasi WNI di Mesir sangat sulit. Untuk mengangkut WNI dari KBRI ke Bandara Nasr City, tak ada bus yang mau disewa.
-
Brent, satu dari beberapa jenis minyak mentah, melambung hingga 103 dollar AS (Rp 929 ribu) per bare
-
Kementerian Luar Negeri membantah kabar bahwa Presiden Mesir Hosni Mubarak bakal berkunjung ke Indonesia
-
Situasi Kairo genting. Massa pro dan antipemerintah terlibat bentrokan. Massa memakai senjata tajam, batu, dan senjata api.
-
Petugas keamanan Mesir meminta seluruh wartawan meninggalkan Tahrir Square
-
Kementerian Luar Negeri RI juga mengaku belum mendapat informasi dari keluarga Imanda
-
Sejumlah tembakan yang diarahkan ke pengunjuk rasa anti-pemerintah di Kairo mengakibatkan sedikitnya enam orang tewas
-
Shahira Amin, Wakil Kepala Pemberitaan Nile TV, stasiun TV di Mesir, mengundurkan diri, demikian Aljazeera melaporkan.
-
Bentrokan antara massa pro dan antipemerintah di Tahrir Square, Kairo, Mesir, melibatkan senjata api, Kamis (03/02/2011) malam wita.
-
Perdana Menteri Mesir, Ahmed Shafiq, meminta maaf atas serangan pendukung Presiden Hosni Mubarak terhadap para demonstran
-
Aljazeera mengutip saksi mata melaporkan, bentrokan ini merupakan yang terburuk dalam 10 hari terakhir.
-
Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) mengapresiasi sikap pemerintah yang tanggap melakukan evakuasi terhadap warga
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved