TOPIK
Penyidik KPK Diteror
-
Yudi berharap pada 19 Oktober 2019 nanti, adalah tepat 3 bulan Jokowi meminta kasus Novel dapat disampaikan ke publik.
-
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyinggung soal tidak kunjung terungkapnya kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
-
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan update mengenai kasus itu memang tak bisa diungkap ke media.
-
Hingga saat ini sudah 862 hari sejak hari penyerangan tanggal 11 April 2017 silam, satupun pelakunya belum kunjung terungkap.
-
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan tim teknis kembali mendatangi TKP untuk mengeksplornya.
-
Mabes Polri mengungkap fokus dari tim teknis yang mengusut kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.
-
Mabes Polri mengaku semakin termotivasi untuk dapat mengungkap kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.
-
Amnesty International Indonesia mengangkat kasus penyidik senior KPK, Novel Baswedan ke Amerika bahkan hingga ke Badan-Badan PBB, Kamis (25/7/2019).
-
seharusnya Jokowi segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta independen karena Polri sudah terbukti gagal mengusut kasus ini.
-
Merespons hal tersebut, Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, menyatakan komisi antirasuah menghargai keputusan Presiden Jokowi.
-
"Ada satu lagi yaitu kasus buku merah," ujar Alghiffari di Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (17/7/2019).
-
Tim Gabungan Pencari Fakta kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan mengungkapkan hasil investigasi setelah enam bulan bekerja.
-
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kecewa dengan hasil temuan investigatif Tim Pencari Fakta (TPF) Novel Baswedan yang diumumkan
-
Diketahui ada tiga sosok yang diduga merupakan pelaku atau ada kaitannya dengan pelaku penyiraman tersebut.
-
Tim teknis ini bakal dibentuk sesuai dengan kemampuan spesifik dalam mengungkap kasus ini.
-
Nur Kholis mengungkapkan ada dugaan enam kasus korupsi yang ditangani Novel menjadi alasan Novel disiram air keras menjadi pemicu balas dendam.
-
Wakil Ketua KPK, Laode M. Syarif, berharap TGPF benar-benar menyuguhkan informasi yang komprehensif terkait kasus penyiraman air keras terhadap penyid
-
Polri mengatakan tim gabungan yang dibentuk untuk mengungkap kasus teror air keras ke penyidik KPK Novel Baswedan diumumkan besok.
-
Jenderal berbintang tiga ini pun mengatakan bahwa pertemuan-pertemuan tersebut tidak terkait kasus penyiraman air keras terhadap Novel.
-
Hendardi menyampaikan, selain Mochammad Iriawan, tidak ada lagi perwira Polri berpangkat Jenderal bintang tiga yang diperiksa TGPF.
-
Sebelumnya anggota TGPF, Hendardi mengatakan terdapat beberapa jenderal polisi yang terlibat dalam kasus penyerangan Novel Baswedan.
-
Sejumlah pihak dari KPK kritisi kinerja TGPF dalam menangani kasus penyerangan Novel Baswedan. Novel minta agar TGPF fokus temukan pelaku lapangan.
-
Novel Baswedan kritisi kinnerja GNPF terkait kasusnya, minta fokus temukan pelaku lapangan dan tak hanya spekulasi aktor intelektual.
-
Kasus penyerangan terhadap Novel sendiri terjadi pada Selasa, 11 April 2017, sekitar pukul 05.10 WIB saat dia pulang dari salat subuh di mesjid
-
Mantan Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan diperiksa terkait kasus penyeranagn terhadap Novel Baswedan, ini penjelasan TGPF.
-
Hendardi menyebutkan, Iriawan diperiksa dan ditanya terkait adakah keterlibatan jenderal polisi yang terlibat dalam penyerangan air keras terhadap Nov
-
Namun, hingga kini TGPF belum juga menyampaikan kepada publik terkait hasil investigasi tersebut.
-
"Untuk sementara tidak ada (perpanjangan masa tugas). Hasil kerja selama 6 bulan itu akan disampaikan," ucap Dedi.
-
Menanggapi hal itu, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal mengaku belum mengetahui siapa jenderal bintang tiga yang dimaksud.
-
Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan yang dibentuk Kapolri, telah selesai melakukan tugasnya.