Dry Aging, Teknik Penyimpanan Daging yang Bikin Tekstur Steak Empuk dan Juicy
Steak yang dipanggang sendiri di rumah tak seenak menyantap steak di restoran, tapi jika dikalkulasi harga steak di restoran jauh lebih mahal.
Penulis:
Willem Jonata
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Makan steak beberapa tahun terakhir sudah menjadi gaya sebagian orang. Terutama di kota besar seperti Jakarta.
Selain makan steak di restoran, biasanya untuk kaum mendang-mending memilih memanggang steak sendiri di rumah.
Namun, steak yang dipanggang sendiri di rumah tak seenak menyantap steak di restoran. Tapi jika dikalkulasi harga steak di restoran jauh lebih mahal. Kenapa?
Itu karena restoran steak berkelas umumnya menggunakan teknik dry age untuk dagingnya.
Dengan teknik tersebut, daging disimpan dalam ruangan dengan suhu ruang dengan kontrol ketat. Waktu penyimpanannya bervariasi. Ada yang tiga minggu, bahkan ada yang sebulan lebih.
Teknik tersebut diterapkan untuk meningkatkan rasa dan tekstur yang empuk dan lebih juicy.
Dikutip dari Seriouseats, daging sapi yang di-dry aged dengan baik akan terasa lebih empuk daripada daging sapi segar.
ABSteak by Chef Akira Back, salah satu restoran steak dengan konsep Lifestyle Korean BBQ, yang berlokasi di Jakarta, juga menggunakan teknik tersebut.
Ada beberapa pilihan daging yang disimpan di ruangan tertentu untuk meningkatkan kualitas rasa dan tekstur.
Misalnya Dry-Aged Picanha yang disimpan selama 14 hari. Ada pula Dry-Aged T-Bone Steak, yang disimpan selama 45 hari.
"Sehingga memiliki keseimbangan antara sirloin dan tenderloin untuk tekstur yang lebih juicy," kata Chef William Rusli, Corporate Executive Chef Akira Back Group Indonesia.
ABSteak sendiri menggabungkan tradisi steakhouse Korea dengan sentuhan signature dishes dari Chef Akira Back.
Salah satu sentuhan khas Chef Akira Back adalah AB Wagyu Pizza, sebuah hidangan inovatif yang menggunakan daging sapi mentah di atas Tortilla renyah, kemudian diberi tambahan Aioli, Green Olives, dan minyak truffle untuk memperkaya rasa.
Menunya tidak hanya cocok untuk makan malam, tetapi juga menawarkan berbagai menu spesial untuk makan siang.
Baca juga: Cara Masak Steak Daging Sapi yang Empuk dan Tidak Alot, Cocok Jadi Olahan Idul Adha
Adapun menunya, antara lain Galbi Jim - Short ribs yang dimasak selama 24 jam, menghasilkan daging yang super lembut dengan rasa gurih khas Korea.
Yang menarik lainnya, yakni Gyu Katsu - Wagyu Striploin dengan balutan crispy yang memberikan kombinasi rasa renyah di luar, juicy di dalam, dilengkapi dengan salad.
Ada pula Miso soup dan Nasi Putih. Termasuk Namu Meat Sampler dengan pilihan tiga jenis daging, dilengkapi dengan Salad dan Banchan platter (hidangan kecil ala Korea).
Baca juga: Steak Ayam Gurih dan Lezat, Ini Resep Mudah Membuatnya!
Chef Akira Back sendiri dikenal karena inovasi kulinernya yang menggabungkan teknik tradisional dengan pendekatan modern.
Ia pernah tampil di berbagai acara televisi seperti Iron Chef America dan The Today Show. Selain itu, restorannya, Dosa & Yellowtail, berhasil meraih bintang Michelin di Seoul dan London.
Ia pernah menempuh pendidikan di International Culinary School di Colorado, Amerika Serikat dan memulai kariernya sebagai koki di berbagai restoran ternama.
Promo Waroeng Steak: Nikmati Diskon Spesial HUT Kota Tasikmalaya untuk 2 Menu Best Seller |
![]() |
---|
Promo Waroeng Steak Flash Sale 10.10: Nikmati Tiga Menu Best Seller Seharga Rp 39.000, Ini Syaratnya |
![]() |
---|
Promo Waroeng Steak: Nikmati Tiga Menu Best Seller Cuma Bayar Rp 26.700, Berlaku di Jogja |
![]() |
---|
Promo Akhir Bulan Waroeng Steak: Nikmati Diskon untuk Dua Menu Spesial, Ini Syaratnya |
![]() |
---|
Promo Waroeng Steak: Nikmati Tiga Menu Best Seller Cuma Bayar Rp 21.300, Berlaku di Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.