Tribunners / Citizen Journalism
Covid-19: Tanggung Jawab Media Versus Nilai Ekonomi
Kekuatan yang dimiliki media dalam penyebaran informasi sangat luar biasa. Semua jenis media; media cetak, media elektronik, media baru dan sosmed
Editor:
Toni Bramantoro
Kekuatan sinergis tersebut dapat memudahkan kita untuk menghela wabah covid-19 tanpa saling salah menyalahkan, bersikap yang melahirkan konflik baru bahkan saling tidak percaya diantara elemen-elemen bangsa. Jika hal itu terjadi, maka akan menjadi kelemahan yang menjadi ‘petaka’ bagi Indonesia. Media harus mengambil peran secara aktif dan terus menerus membangun persahabatan saling hormat-menghormati, bertanggung jawab dan memperhatikan kepentingan masyarakat sebagai tujuan pertama dan utama. Kita adalah satu Indonesia, jadi kondisi apapun, media menempatkan diri mendukung kebijakan dan langkah-langkah pemerintah dalam penanggulangan covid-19 tanpa kehilangan ‘sense of critical’ sebagaimana lazimnya fungsi media.
Indonesia mempunyai kekuatan solidaritas mekanik yang diikat oleh “kesamaan” dalam bentuk kesadaran kolektif. Artinya sebagai sebuah bangsa yang sedang menghadapi wabah, Indonesia harus menyadari bahwa kita mempunyai kekuatan dalam berkerjasama. Kekuatan tersebut dibentengi oleh ideologi yang sama yaitu Pancasila dan UUD 1945.
Ini merupakan nilai tambah dengan 270 juta lebih penduduk Indonesia yang menyatu dalam persatuan dan kesatuan Indonesia merupakan energi dahsyat yang seharusnya dalam menjadi kekuatan dalam menghadapi apapun bentuk musibah, termasuk kasus covid19. Namun tentu disadari tanpa upaya secara bersama-sama, kekuatan dapat berubah menjadi kelemahan.
Media harus melihat kondisi saa tini, sebagai persoalan bersama, dimana masyarakat adalah mitra bukan hanya sebagai konsumen yang menjadi target konsumsi informasi. Media harus menggalang solidaritas untuk mendukung persoalan yang sedang dihadapi bangsa dan negeri Indonesia. Saatnya media menerapakan filosofi kerja media “Pers pancasila yang bebas namun bertanggung jawab.
Media sebagaimana harusnya dalam kondisi wabah yang dihadapi Indonesia membuktikan sebagai medium yang bertanggung jawab, berkerja atas dasar pertimbanga netika dan nilai-nilai kebudiluhuran. Artinya media tidak sekedar memikirkan keuntungan ekonomi semata. Saatnya media berubah haluan menjadi media perjuangan, namun dalam koridor tetap mempertimbangan nilai ekonomi, namun bukan lagi yang utama.
Melihat fenomena dan fakta berdasarkan data sudah sangat dibutuhkan kolaborasi atau kerjasama antara Perintah Pusat dan Daearah, serta semua komponen masyarakat agar tercipta sinergi untuk melawan wabah covid-19 bersama-sama. Sinergi akan mampu tercapai jika masyarakat percaya kepada pemerntah mampu menangani wabah ini.
Pemerintah harus mengambil kebijakan dan langkah-langkah yang tepat dan pro rakyat akan melahirkan kerjasama dan dukungan yang besar dan meluas dalam penanganan musibah covid19. Harapan besar seluruh masyarakat, bahwa kerjasama akan melahirkan rasa solidaritas di relung hati masyarakat Indonesia yang akan melahirkan perilaku saling tolong menolong, karena pada dasarnya Pemerintah tidak akan mungkin menyelesaikan sendiri masalah wabah covid-19 ini.
Media harus membantu membangun solidaritas dalam relung setiap anak bangsa. Ketika solidaritas Bersama muncul, maka akan muncul perilau-perilaku dan aktivitas yang menggerakkan ‘spirit’ masyarakat sehingga ‘epedemi’ yang sangat erat ini dapat dipikul bersama dan mampu meringankan semua pihak, termasuk pemerintah.
Bagaimana pun juga pemerintah baik pusat dan daerah adalah pihak yang mempunyai di diberikan kewenangan oleh rakyat oleh karenanya mereka mempunyai kekuasaan untuk membuat kebijakan dan mengambil langkah-langkah yang lebih membela kepentingan masyarakat yaitu kesehatan dan keselamatan mereka. Semoga wabah ini segara berakhir dan Indonesia mampu keluar bersama-sama sebagai ‘pemenang’ secara cerdas dan berbudi luhur.
* Umaimah Wahid, Dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.