Minggu, 7 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Membuat Anak Belajar Secara Gembira

Di Australia anak-anak Primary School (SD) lebih ditekankan pada penguasaan bahasa dan matematika.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah siswa mengikuti upacara Hari Pendidikan Nasional di Lapangan Gedung Kemendikbud, Jakarta, Senin (2/5/2016). Upacara yang dipimpin oleh Mendikbud Anies Baswedan diikuti oleh siswa, guru, dan karyawan Kemendikbud dengan memakai baju adat daerah, dan mengambil tema 'Nyalakan Pelita, Terangkan Cita-cita'. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Dari komitmen pemerintah terhadap pendidikan yang terlihat dari besarnya APBN untuk pendidikan, keringanan beaya bagi siswa kurang mampu, perhatiannya pada anak anak dengan prestasi tinggi.

Fasilitas pendidikan yang memadai untuk semua sekolah, materi kurikulum yang tepat sasaran, bobot materi ajar yang sesuai dengan usia anak.

Barangkali metode pembelajaran juga tak kalah krusial untuk ditilik lagi. Ingatanku kembali pada kegiatan renang dan musik yang diikuti anak laki lakiku.

Aku sungguh merasakan bedanya.Tahun sebelumnya tepat di Hari Raya Lebaran, pagi harinya sebelum menghadiri undangan teman untuk berlebaran bersama, aku bersama suami mendampingi anakku di Aqua Life.

Hari itu merupakan hari ke empat dari keseluruhan 10 hari learning to swim. Anakku sudah nampak bisa berenang dengan baik.

Beda betul dengan les renang yang dikutinya di Jogja, sebelum kedatangan kami ke Perth. Saat itu dia belum juga mampu berenang dengan baik meski sudah mengikuti les itu entah berapa kali.

Ku amati nampak tidak ada yang istimewa dari cara gurunya mengajar, kecuali penyampaian pesan yang disertai kata kata yang membesarkan hati anak.

Selain itu diusahakan sebanyak mungkin diselingi lagu lagu yang masuk kategori nursery rhyme yang amat lekat dalam ingatan anak.

Tak terlewatkan, anakku juga sempat memperoleh dorongan yang memunculkan keberaniannya.

Awal awal memulai les renangnya, anakku nampak ragu dan takut berenang di tempat barunya. Sang gurupun segera menangkap perasaannya, dan kemudian berkata; ”See, I still can stand up. I’m not drown“.

Anakkupun mencobanya dan tatkala berhasil mengatasi rasa ragu dan takutnya, ku lihat ada senyuman lega di wajahnya.

Soal bermain musikpun tak terlalu jauh ceritanya. Entah berapa bulan sudah ke dua anakku mengikuti les privat untuk bermain piano.

Sengaja memang aku memanggil guru privat ke rumah sejak anak gaisku kelas 4 SD. Hasilnya dia bisa memainkan beberapa lagu.

Sedang adiknya yang mulai belajar sejak usia 4 tahun, selama kurang lebih 3 bulan mengikuti privat itu, tidak lebih dari 3 buah lagu yang bisa dia mainkan.

Sementara di Australia dalam hitungan 6 bulan, dia bisa menguasai paling tidak 12 buah lagu, dalam memainkan clarinet kebanggaannya.

Halaman
123

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan