Senin, 6 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Gunung Semeru Erupsi

Ramalan Jayabaya, Erupsi Semeru dan Analisis Supranatural Permadi

Dikutip dari sebuah sumber, Krakatau dikenal dunia karena letusan yang sangat dahsyat pada 26 Agustus 1883.

Editor: Hasanudin Aco
Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq melihat Jembatan Gladak Perak yang putus akibat aliran awan panas saat erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). TRIBUNNEWS/Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev 

Bahkan, menurutnya, letusan yang lebih dahsyat akan terjadi pada Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, itu.

Letusan Semeru, kata Permadi, pertanda di Indonesia akan terjadi “goro-goro” atau “chaos” (kerusuhan). 

“Semeru akan meletus lebih dahysat lagi. Itu pertanda akan terjadi ‘goro-goro’,” ujar Permadi.

Permadi memprediksi, apa yang terjadi dengan Semeru itu baru letupan kecil. Letupan yang lebih besar akan terjadi dalam waktu dekat.

“Jadi, warga di sekitar Semeru harus waspada dan mempersiapkan diri, jangan sampai timbul korban lagi,” jelas Permadi.

Begitu pun warga di sekitar Gunung Merapi di Jawa Tengah, Gunung Sinabung di Sumatera Utara, dan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Lampung, diminta Permadi untuk waspada dan melakukan antisipasi dini.

“Antisipasi dini harus dilakukan, kalau tidak mau jadi korban,” pintanya.

Mengapa semua itu terjadi dan apa penyebabnya? Permadi berdalih, “Alam sudah murka melihat perilaku manusia.

Terjadi ‘samat-sinamatan’ (saling mengamati) antara alam dan manusia.

Ketika manusia bertindak tidak baik kepada alam, merusak alam, misalnya, maka alam pun akan bertindak tidak baik kepada manusia, dengan merusak manusia dan lingkungannya.

Gunung meletus, banjir bandang dan tanah longsor itu pertanda alam sedang murka.”

Ditambah dengan banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di mana-mana, Permadi menganalisis secara supranatural letusan Gunung Merapi itu pertanda akan munculnya “goro-goro” atau “chaos”, baik kerusuhan sosial maupun kerusuhan politik.

“Demo buruh, demo mahasiswa, dan sebagainya itu akan menuju ke arah sana (‘goro-goro’),” paparnya.

Namun, kata Permadi, setelah “goro-goro” reda nanti, akan muncul Satriya Piningit atau Ratu Adil yang akan menjadi pemimpin Indonesia yang adil, arif dan bijaksana, serta berhasil mengantarkan bangsa ini ke zaman kejayaan atau era keemasan.

“Sesudah ‘goro-goro’ akan muncul Ratu Adil,” tegasnya.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved