Jumat, 5 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Ekonomi RI Genting, Saatnya Bertindak Nyata dan Berani

Laporan INDEF yang menyebut kondisi ekonomi Indonesia saat ini dalam situasi “genting” seharusnya tidak diabaikan.

Editor: Hasanudin Aco
Istimewa
KONDISI PEREKONOMIAN - Dr. Anggawira, Sekretaris Jenderal BPP HIPMI, dalam sebuah diskusi di Jakarta beberapa waktu lalu. Anggawira menyoroti kondisi perekonomian saat ini. 

Padahal, kelompok inilah yang paling siap naik kelas dan menggerakkan sektor strategis, termasuk agroindustri. Indonesia memiliki potensi besar dalam pertanian dan pangan, namun selama ini nilai tambah masih dinikmati oleh negara lain.

Nilai ekspor olahan pertanian kita masih di bawah USD 20 miliar, tertinggal dari Thailand (USD 33 miliar) dan Vietnam (USD 25 miliar).

HIPMI merekomendasikan penciptaan skema kredit produktif menengah berbasis project finance, penjaminan dari lembaga penjamin pemerintah, dan insentif fiskal bagi sektor agroindustri skala nasional maupun daerah.

3. UMKM dan Rantai Nilai Global

UMKM menyumbang lebih dari 60% PDB dan menyerap 97% tenaga kerja nasional. Tapi kontribusinya terhadap ekspor hanya sekitar 14,3%, jauh tertinggal dari Korea Selatan (40%) atau Thailand (29%).

Jika UMKM tidak dilibatkan dalam rantai pasok industri dan ekspor, maka stimulus yang diberikan hanya akan bersifat jangka pendek dan tidak menciptakan transformasi struktural.

Pemerintah harus mendorong sistem kemitraan terintegrasi, insentif berbasis integrasi vertikal, dan pembukaan akses ekspor melalui digitalisasi, pelatihan ekspor, dan konsolidasi logistik.

4. Jangan Takut Ekspansif, Asal Tepat Sasaran

Kondisi global memang tidak menentu, namun bukan alasan untuk bersikap pasif. HIPMI menilai bahwa pemerintah harus berani bersikap ekspansif dalam stimulus fiskal, asalkan tepat sasaran.

Targetkan belanja modal untuk infrastruktur produktif, fasilitas riset industri, dan insentif bagi investasi teknologi tinggi serta padat karya berkualitas.

Di sisi lain, penerapan PP 28/2025 soal penyederhanaan izin usaha patut diapresiasi.

 Namun implementasinya di lapangan harus benar-benar diawasi agar tidak sekadar menjadi jargon. Dunia usaha memerlukan kecepatan, kepastian, dan keberpihakan nyata.

Penutup

Ekonomi Indonesia tidak boleh terus bergantung pada komoditas. Transformasi menuju negara industri modern, berbasis teknologi, dan berdaya saing tinggi harus menjadi misi bersama.

Untuk itu, HIPMI siap menjadi mitra strategis pemerintah, menawarkan gagasan, sumber daya muda, dan jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Tapi pemerintah juga harus mulai mendengar lebih serius. Kita tidak butuh kebijakan populis yang viral, tetapi langkah nyata yang berdampak.

 

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan