Tribunners / Citizen Journalism
Menata Ulang Maritim dari Tepi Nusantara, Inovasi dari Pesisir Hadirkan Solusi Berkelanjutan
Startup muda hadirkan solusi iklim dan ekonomi di pesisir. Pelindo ubah CSR jadi kolaborasi inovatif demi masa depan maritim berkelanjutan.
Dwi Fatan Lilyana
- Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Pelindo
- Alumni FEB UI
- Kepala Bidang II (Engagement)
TRIBUNNEWS.COM - Di tengah ambisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, wajah pembangunan sering kali berpusat pada pelabuhan besar, infrastruktur megah, dan jalur perdagangan internasional.
Namun, di tepi Nusantara wilayah pesisir yang jauh dari sorotan masyarakat justru menghadapi ketimpangan, kerentanan iklim, dan keterbatasan akses ekonomi.
Wilayah pesisir sering menjadi wajah depan pembangunan maritim.
Wilayah pesisir menjadi wajah depan pembangunan maritim karena merupakan titik awal interaksi antara daratan dan lautan, pusat aktivitas ekonomi kelautan, dan gerbang utama perdagangan nasional maupun internasional.
Pesisir adalah zona transisi antara daratan dan lautan, menjadikannya titik vital untuk pelabuhan, ekspor impor, dan jalur logistik.
Sebagian besar pelabuhan utama Indonesia seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Belawan—berada di wilayah pesisir.
Aktivitas seperti perikanan tangkap, budidaya laut, pariwisata bahari, dan industri pengolahan hasil laut terkonsentrasi di pesisir.
Wilayah ini menopang jutaan mata pencaharian masyarakat yang bergantung langsung pada sumber daya laut.
Sejak dahulu, pesisir menjadi titik tumbuh peradaban maritim Nusantara, dari kerajaan pelaut hingga jalur rempah.
Pesisir menyimpan warisan budaya, tradisi pelayaran, dan pengetahuan lokal yang menjadi identitas bangsa maritim.
Ironisnya, meski strategis, pesisir juga rentan terhadap abrasi, banjir rob, pencemaran, dan perubahan iklim.
Ketimpangan pembangunan dan minimnya infrastruktur membuat banyak komunitas pesisir terpinggirkan.
Dalam kebijakan nasional seperti Perpres No. 16/2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia, pesisir disebut sebagai kunci dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Pembangunan pesisir menjadi indikator keberhasilan visi maritim, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun lingkungan.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Francine PSI Dukung Gubernur Pramono Terbitkan Pergub Larangan Perdagangan Daging Anjing dan Kucing |
![]() |
---|
Baru Main 3 Kali, Rivan Nurmulki Langsung Bisa Bawa Timnya Masuk Final Liga Voli Vietnam |
![]() |
---|
Flu Berkepanjangan Bisa Picu Pneumonia, Dokter Paru Ingatkan Jangan Anggap Remeh |
![]() |
---|
Penjelasan BMKG soal Fenomena Panas Ekstrem di Indonesia: Pola Cuaca Tak Menentu |
![]() |
---|
Delapan Atlet Indonesia Siap Tampil di Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.