Tribunners / Citizen Journalism
Menakar Untung Rugi Kehadiran Prabowo di Kongres III Projo
Presiden Prabowo diminta tak hadir di Kongres Projo. Presidium nilai lebih banyak mudarat daripada manfaatnya.
H.Kurniawan
- Ketua Presidium Apel Kebangsaan
- Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo
Presidium Apel Kebangsaan adalah wadah konsolidasi relawan pendukung Prabowo Subianto. Sedangkan Gerakan Cinta Prabowo adalah salah satu organ relawan utama yang tergabung di dalamnya.
Presidium Apel Kebangsaan mencakup Gerakan Cinta Prabowo, Garuda Asta Cita Nusantara, Rampas 08, Garuda Emas dan Garda 08
TRIBUNNEWS.COM - Presiden bukan sekadar simbol persatuan, tetapi pemegang mandat rakyat yang harus dijaga marwahnya.
Di tengah dinamika politik dan isu strategis seperti utang Kereta Cepat Whoosh, kehadiran Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto di Kongres III Projo dinilai lebih berisiko daripada bermanfaat.
Projo adalah organisasi relawan pendukung Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang kini bertransformasi menjadi kekuatan politik.
Prabowo Subianto diundang ke Kongres III sebagai bentuk penghormatan serta sinyal kesinambungan dukungan.
Projo (Pro Jokowi) didirikan pada 2013 sebagai gerakan relawan untuk mendukung Joko Widodo dalam Pilpres 2014 dan 2019. Organisasi ini dipimpin oleh Budi Arie Setiadi.
Projo dikenal sebagai salah satu jaringan relawan terbesar dan paling aktif dalam mendukung Jokowi selama dua periode kepresidenan.
Kongres III Projo akan digelar di Hotel Sahid Jaya, Jakarta pada 1–2 November 2025. Presiden Prabowo Subianto telah menerima undangan resmi untuk hadir.
Presidium Apel Kebangsaan mengingatkan kepada Presiden tidak perlu hadir di acara Kongres III Projo.
Saya menilai banyaknya agenda terselubung yang ingin menjatuhkan wibawa Presiden Prabowo Subianto, sehingga banyak pihak yang berusaha mendatangkan Prabowo dalam acara tersebut.
Kami menilai, lebih banyak mudaratnya dari pada manfaatnya, jadi mohon dipertinbangkan kembali untung ruginya datang ke acara Kongres III Projo.
Bukan hal yang mudah dan murah, untuk menjadikan Prabowo Subianto sebagai pemimpin bangsa ini.
Butuh perjuangan panjang yang mengorbankan keringat, air mata dan darah, untuk bisa menggapainya.
Tentunya sudah menjadi kewajiban kami untuk terus menjaga dan mengawal Prabowo Subianto mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045.
Jadi kehadiran Prabowo di Projo akan berdampak olok-olok kepada Prabowo dan itu kami tidak menginginkannya.
Kami semua sudah memprediksi kemungkinan yang sudah terjadi, memang atas dasar persatuan.
Namun kami tidak ingin marwah Prabowo jatuh dan seakan-akan disetir dengan kelompok lain.
Terlebih sekarang memanas kasus Kereta Cepat Whoosh, yang melibatkan diduga kepentingan rezim lalu.
Kami tidak ingin Prabowo terkesan diarahkan dan diframing negatif dari utang Whoosh.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
| Demokrat Sebut Proyek Whoosh Rugi Rp 2 T per Tahun, Pemerintah Harus Putuskan Siapa yang Tanggung |
|
|---|
| Pengamat Sebut Prabowo Pasang Purbaya sebagai Striker di Kabinet: Biar Bisa Mengacak-acak |
|
|---|
| Jelang Kongres III Projo, Panggung Merah Hingga Foto Wajah Jokowi-Prabowo Mulai Dipasang |
|
|---|
| Whoosh Disebut Bukan Cari Untung, Politisi PDIP Kaget: Gimana Dulu Jokowi Bisa Rayu Xi Jinping? |
|
|---|
| Jokowi Alihkan Kerjasama Whoosh dari Jepang ke China, Mahfud MD Pertanyakan Apa yang Jadi Jaminan? |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.