Tribunners / Citizen Journalism
Stop Gimmick Bobby Nasution, Presiden Prabowo Mohon Tutup TPL
Aksi massa pro tutup TPL di Sumut jadi antiklimaks. Gubernur Bobby Nasution pilih ke Istana, tak temui warga.
Sutrisno Pangaribuan
- Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas)
- Presidium Pergerakan Rakyat Indonesia Makmur Adil (Prima)
- Presidium Perkumpulan Semangat Rakyat Anti Korupsi (Semarak)
- Direktur Eksekutif Indonesia Government Watch (IGoWa).
- DPRD Sumatera Utara Fraksi PDIP periode 2014-2019
Riwayat Pendidikan
- SD Negeri Purbatua Tanotombangan Angkola (1987)
- SMP Negeri Hutaraja Tanotombangan Angkola (1993)
- SMA Methodist 1 Hang Tuah (1996)
- S1 Jurusan Teknik Kimia USU (2005)
Tempat/Tanggal Lahir
Tapanuli Selatan, Sumatera Utara/15 Mei 1977
TRIBUNNEWS.COM - Provinsi Sumatera Utara bergejolak.
Hal ini setelah massa menggelar aksi unjuk rasa menuntut agar PT Toba Pulp Lestari (TPL) ditutup. Pada Senin (10/11/2025) kemarin, aksi digelar di Kantor Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution.
Massa aksi pro tutup TPL memahami bahwa kewenangan menutup TPL ada pada pemerintah pusat.
Maka aksi massa yang digelar masyarakat di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Senin (10/11/2025) bukan untuk memaksa Gubernur Sumut (Gubsu) menyatakan sikap tutup TPL.
Masyarakat Kawasan Danau Toba, yang terdiri dari rohaniawan lintas agama, masyarakat adat, mahasiswa, ingin didengar, diberi empati oleh Gubsu.
Masyarakat ingin dipeluk pemimpinnya karena berbagai derita yang dialami sejak PT IIU/ PT TPL berdiri dan beroperasi di tanah Batak.
Maka masyarakat pro Tutup TPL tidak butuh penjelasan Gubsu tentang tiga opsi rekomendasi Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) kepada Pemerintah Pusat.
Masyarakat pun tidak butuh didatangi ke Sihaporas atau tempat korban TPL lainnya.
Harapan warga Kawasan Danau Toba korban TPL untuk didengar antiklimaks dengan sikap Gubsu yang memilih ke Jakarta untuk alasan diundang ke Istana Negara.
Perjuangan menutup TPL harus digeser ke ibukota tempat izin operasionalnya dikeluarkan di masa orde baru berdasarkan akte pendirian nomor 329 tanggal (26/4/1983) oleh notaris Misahardi Wilamarta dan disahkan Menteri Kehakiman RI dalam SK No.C2-5130.HT01-01 TH.83 tanggal (26/7/1983) dengan nama PT. Inti Indorayon Utama.
Pendirian dan operasional PT. IIU/ PT.TPL dimulai di masa orde baru dibawah kepemimpinan Presiden ke-2 RI Soeharto yang baru saja dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh mantan menantunya, Presiden Prabowo Subianto.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
| Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air Usai Lawatan Sehari ke Australia |
|
|---|
| Prabowo Rehabilitasi 2 Guru di Luwu Utara yang Dipecat Setelah Tarik Sumbangan Bantu Honorer |
|
|---|
| Prabowo Minta PT Pindad Garap Proyek Mobil Nasional |
|
|---|
| Indonesia-Australia Jalin Kerjasama Baru di Bidang Keamanan |
|
|---|
| Prabowo Tinjau Kapal HMAS Canberra Bersama PM Australia Albanese, Sempat Selipkan Candaan Ringan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.