Embargo Minyak Iran akan Lebih Sengsarakan Uni Eropa
Shamseddin Hosseini, menilai sanksi embargo minyak mentah yang dijatuhkan Uni Eropa kepada negaranya, tak ubahnya senjata makan tuan.
Editor:
Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Iran, Shamseddin Hosseini, menilai sanksi embargo minyak mentah yang dijatuhkan Uni Eropa kepada negaranya, tak ubahnya senjata makan tuan.
Menurutnya, sanksi itu akan lebih menyengsarakan Uni Eropa sebagai negara-negara pengimpor, dibandingkan terhadap negaranya. Pasalnya embargo diprediksi akan menyulut melambungnya harga minyak mentah hingga 160 US Dollar per barel.
"Embargo cenderung akan menyakiti Uni Eropa, yang tengah bergulat memperbaiki perekonomianya, pascakrisis," ujarnya seperti dikutip dari CNN, Senin (21/5/2012).
"Bila kita berbicara mengenai pendapatan dari sektor minyak dan sanksi terhadap penjualan minyak, siapakah yang menjadi pemenang dan siapa yang menjadi pecundang akibat sanksi seperti itu?"lanjutnya.
Harga minyak dunia diketahui sempat mencapai puncaknya pada 110 US Dollar per barel, selama sanksi embargo minyak mentah Uni Eropa terhadap Iran.
Embargo itu sendiri, merupakan sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat, kepada Iran, terkait program pengayaan uranium Teheran, yang mereka tuding mengarah kepada pembuatan senjata nuklir.
Terkait hal tersebut, Shaseddin, menyiratkan bahwa pihaknya bersedia berdialog, untuk mencari solusi terbaik terkait polemik pengembangan nuklirnya.
"Dialog tengah berlangsung, namun kami tidak bisa menerima standar ganda, dan hegemoni. Jika prinsip-prinsip ini dapat dipahami dan diterapkan dengan saling menghormati, saya pikir semua ini akan mencapai kemajuan. Jika tidak, kita semua akan menyaksikan kenaikan harga minyak di pasar internasional," tuturnya.
Selama ini Iran, termasuk kedalam lima besar negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia, dengan total produksi 4,13 juta barel per hari, dan menyumbang 4,6 persen minyak di pasar internasional. (cnn)
baca juga:
- Pakistan Blokir Twitter Terkait Foto Nabi
- Nenek Umur 73 Tahun Taklukkan Puncak Gunung Everest
- Dansatgas Indobatt : Tetap Pelihara Moril dan Kompak
- Warga Timor-Timur di Australia Masih Tauma