Senin, 25 Agustus 2025

Pesawat Sukhoi Jatuh

FDR Sukhoi yang Belum Ditemukan Dipertanyakan

Untuk membuka dan mengetahui hasil investigasi kotak hitam itu butuh waktu.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto FDR Sukhoi yang Belum Ditemukan Dipertanyakan
NET
Pesawat Sukhoi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR, Umar Arsal mempertanyakan Flight Data Recorder(FDR) Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Bagian dari perangkat kotak hitam tersebut, hingga kini belum juga ditemukan.

"(Itu) termasuk hal yang akan kami dalami nanti," kata Umar dalam pesan singkat yang diterima Tribunnews.com, Jumat(25/5/2012).

Umar mengatakan, memang untuk membuka dan mengetahui hasil investigasi kotak hitam itu butuh waktu. Karenanya, dia mengatakan, akan mendiskusikan masalah itu kepada mitra-mitra kerjanya nanti saat rapat kerja.

Umar memastikan, Rabu atau Kamis pekan depan diharapkan mendapatkan penjelasan yang banyak dari mitra kerja tersebut.

"Kami di Komisi V sebenarnya ingin memanggil Basarnas maupun Kemenhub. Tapi, kami berikan kesempatan mereka untuk menyelesaikan tugas-tugasnya (terkait kecelakaan itu). Insyaallah minggu depan kami panggil untuk pendalaman," kata Umar Arsal.

Seperti diketahui salah satu instrumen di kotak hitam belum ditemukan, yakni FDR. Yang sudah ditemukan baru Cockpit Voice Recorder (CVR). Karena belum ditemukannya FDR, dipastikan penelitian penyebab kecelakaan tidak bisa sempurna.

Selain persoalan FDR, tanda tanya juga masih melekat di benak Umar sehubungan dengan turunnya Sukhoi dari 10.000 kaki ke 6000 kaki. Padahal banyak kalangan menyebut tinggi Gunung Salak, adalah 6000 kaki.

Politisi Partai Demokrat ini menegaskan, masalah itu salah satu yang akan terus didalami komisinya saat memanggil Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) serta pihak terkait lainnya, pekan depan.

"Banyak hal yang akan didalami. Termasuk turunnya pesawat dari ketinggian 10 ribu ke enam ribu kaki," kata Umar.

Pesawat SSJ 100 mengalami kecelakaan Rabu (9/5/2012) di Gunung Salak. Sebanyak 45 orang yang diangkut pesawat buatan Rusia itu meninggal dunia. Saat ini proses evakuasi sudah selesai dan jenazah telah diserahterimakan kepada pihak keluarga, Rabu (23/5) di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta. Namun, penyebab kecelakaan masih misterius.

"Mudah-mudahan nanti pihak terkait bisa memberikan penjelasan. Teman-teman di Komisi V juga sudah menyiapkan bahan-bahan, karena kita terus mengikuti perkembangan," kata Umar.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan