Bailout Spanyol Picu Euro Naik
Euro mencatat penguatan terbesarnya dalam delapan bulan terakhir setelah Spanyol berhasil meraih komitmen bantuan finansial
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Steven Greatness
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Euro mencatat penguatan terbesarnya dalam delapan bulan terakhir setelah Spanyol berhasil meraih komitmen bantuan finansial dari Uni Eropa, hari ini, Senin (11/6/2012), sehingga memberi ketenangan di pasar.
Para menteri keuangan zona euro memutuskan memberi bailout sebesar 100 miliar euro untuk Spanyol, yang akan digunakan untuk menyelamatkan sektor perbankannya. Melalui pembicaraan Sabtu lalu, Eurogroup dan Madrid sepakat jumlah bailout akan cukup besar untuk menghilangkan keraguan di pasar.
"Pemberian bailout ini juga ditujukan untuk meyakinkan pasar dan mencegah ancaman penarikan dana besar-besaran andai kasus Yunani mencuat lagi setelah pemilu akhir pekan ini. Spanyol yang sedang dirundung krisis perbankan menyusul menjadi negara keempat yang meminta bantuan sejak krisis utang dimulai," kata Sutopo Widodo, Kepala Perwakilan Master Forex Pontianak.
"Bailout itu menjadi pertanda para pemimpin Eropa mulai mengambil tindakan untuk mencegah penyebaran krisis," ujarnya.
Menurutnya, berita ini mendongkrak euro 1 persen ke level tertinggi sejak 23 Mei di $1,2669, menjauhi level terendah dalam dua tahun terakhir $1,2288 yang dicatat awal bulan ini. Terhadap yen, euro melompat ke 100,90, tertinggi dalam dua minggu.
Berita Spanyol ini juga turut mengangkat mata uang sterling dan aussie, serta saham Asia. Sterling menggapai level $1,5560 dan aussie kembali menyentuh paritas. Faktor lain yang mengangkat sentimen pasar adalah serangkaian data ekonomi China yang ternyata tidak seburuk perkiraan.
Meski inflasi melambat dan output industri merosot, ekspor dan impor mencatat kenaikan tinggi, mengurangi kekhawatiran soal hard landing. Sementara itu, dollar stabil terhadap yen namun melemah atas franc.
Dollar saat ini berada di 79,61 yen, tidak jauh dari level penutupan akhir pekan lalu. Terhadap franc, dollar berada di 0,9512. Dengan mata uang berisiko rally, indeks dollar melemah 0,8 persen ke 81,80, terendah dalam 2,5 minggu terakhir.
Namun optimisme kemungkinan hanya sementara, mengingat krisis utang Eropa yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun tidak bisa ditanggulangi dalam waktu singkat dan investor akan hati-hati menjelang pemilu Yunani 17 Juni nanti. Baik partai yang pro maupun anti bailout bersaing ketat dalam polling.
Masalahnya, pasar khawatir kalau yang menang partai anti bailout, ada potensi Yunani keluar dari euro. Kekhawatiran itu bisa menjadi faktor yang menggerus laju aset berisiko beberapa hari ke depan.
"Untuk hari ini, pasar akan disuguhi dua data dari Eropa, antara lain produksi industrial Perancis dan PDB Italia. Tidak ada data terjadwal dari AS, namun pasar akan mencermati pidato dua pejabat the Fed, Dennis Lockhart dan John Williams," paparnya.
BACA JUGA: