Kwik Kian Gie: Menggeber Proyek Infrastruktur Tapi Modal Kurang Bisa Memicu Resesi
Banyak proyek infrastruktur telah memacu investasi, tapi pendanaannya jauh dari harapan.
Padahal, kinerja ekspor pun dikhawatirkan tidak mampu mengompensasi peningkatan impor tersebut. Jika demikian, nilai tukar rupiah berpotensi melemah.
"Begitu rupiah melemah, harga-harga naik, daya beli turun. Itu bisa masuk resesi," kata Aviliani.
Aviliani menyarankan, pembangunan infrastruktur di Indonesia bagian timur, seperti Papua harus dievaluasi.
Pemerintah lebih baik membenahi infrastruktur di Jawa, seperti jalur Pantura. indikator yang menentukan perbaikan daya saing, sebesar 26% diantaranya terdapat pada komponen biaya logistik.
Namun menurut Ekonom Bank Permata Josua Pardede, pembangunan infrastruktur justru diperlukan dan berdampak pada perekonomian jangka panjang.
Yang menjadi permasalahan adalah ketergantungan pembangunan investasi atas anggaran pemerintah. Padahal, anggaran penerimaan pemerintah belum optimal dan sangat bergantung pada harga komoditas.
Sedang komoditas tahun ini jeblok. Wajar cashflow pemerintah terganggu. Karena itu pembiayaan infrastruktur perlu dioptimalkan.
Misalnya, dengan menggandeng swasta dan pembiayaan melalui pasar modal atau sekuritisasi income.
Reporter: Adinda Ade Mustami