Sabtu, 8 November 2025

Menimbang Untung Berinvestasi di Emas Batangan atau Saham Produsen Emas

Harga buy back oleh Logam Mulia naik Rp 16.000 per gram, dari sebelumnya Rp 744.000 per gram menjadi Rp 760.000 per gram.

Editor: Choirul Arifin
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Aktivitas jual-beli emas di Butik Emas Logam Mulia Antam, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Jumat (7/9/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga emas terus naik belakangan ini. Tak heran, banyak analis menyarankan untuk masuk ke saham produsen emas.

Tapi, apakah investasi di saham produsen emas lebih menguntungkan? Atau jangan-jangan, investasi langsung di emas memberi cuan lebih besar?

Yuk, coba kita tengok, mana yang cuannya lebih yahud.

Jumat (6/3/2020) kemarin, harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (ANTM) naik Rp 15.000 per gram, dari sebelumnya Rp 822.000 per gram menjadi Rp 837.000 per gram.

Di lain sisi, harga buy back oleh Logam Mulia naik Rp 16.000 per gram, dari sebelumnya Rp 744.000 per gram menjadi Rp 760.000 per gram.

Dengan demikian, selisih antara harga emas dan harga buyback hari ini adalah Rp 77.000 per gram.

Anda tentu sudah paham, harga emas yang tercantum di atas adalah harga yang berlaku ketika kita membeli emas dari gerai Logam Mulia.

Harga buyback adalah harga yang berlaku ketika kita menjual emas kepada gerai Logam Mulia.

Jadi, jika Anda membeli emas dari Antam di hari Jumat, maka Anda harus membayar Rp 837.000 per gram.

Jika Anda langsung menjual kembali emas tersebut di hari yang sama, emas Anda dihargai Rp 760.000 per gram oleh Logam Mulia.

Karena itu, investasi emas batangan lebih menguntungkan bila dilakukan dalam jangka panjang. Sekadar info, kalau Anda membeli emas Antam di akhir Februari lalu dan menjualnya kemarin, Anda akan rugi 6,86%.

 Lalu jika Anda membeli emas tersebut tepat sebulan lalu, Anda masih rugi 1,30%.

Anda bisa cuan besar bila Anda membeli emas setahun sebelumnya. Keuntungan yang diperoleh 15,77%.

Lantas, bagaimana kalau Anda berinvestasi di saham emiten produsen emas? Di antaranya ada PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Coba kita tengok pergerakan saham MDKA. Jumat (6/3/2020) saham MDKA ditutup menghijau di Rp 1.295 per saham, naik 0,39% dari hari sebelumnya. 

Kalau dihitung sejak sebulan sebelumnya, harga saham emiten ini mencetak kenaikan 10,21%. Jadi, dalam jangka pendek, investasi di MDKA lebih menguntungkan dari emas batangan.

Cuma, kalau dibandingkan harga setahun sebelumnya, harga saham MDKA turun 63%. Saat itu, harga MDKA ada di Rp 3.500 per saham.

Baca: Karoseri Adi Putro Serahkan 4 Unit Jetbus 3+ Voyager ke PO Siliwangi Antar Nusa

Sementara harga saham ANTM ditutup turun 3,17% jadi Rp 610 per saham pada Jumat (6/3). Dalam sebulan, harga saham emiten ini bahkan turun 17,01%.

Sementara bila dihitung sejak setahun lalu, harga saham emiten ini turun 41,63%. Artinya, investasi di emas batangan masih lebih menguntungkan ketimbang di saham ANTM.

Baca: Daimler Indonesia Rayakan 50 Tahun Bisnisnya di GIICOMVEC 2020

Sebagai informasi, sempat turun sesaat, harga emas kembali mendekati harga tertingginya.

Pada Jumat (6/3/2020) pukul 23.23 WIB, harga emas mencapai US$ 1.670,70 per ons troi.

Posisi tersebut naik dari posisi penutupan di hari sebelumnya. Pada Kamis (5/3), harga emas kontrak pengiriman April 2020 ditutup di US$ 1.668 per ons troi.

Sebelumnya, harga emas mencapai level tertinggi di 1.676,60 per ons troi pada Senin (24/2/2020). Harga emas terkerek sentimen meluasnya penyebaran virus korona.

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Mana lebih untung, investasi emas batangan atau investasi saham produsen emas?

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved