Mendag Zulkifli Hasan: Impor Beras Berakhir Februari, Maret akan Kembali Serap dari Petani
Berakhirnya impor beras pada Februari dikatakan karena Bulog akan kembali menyerap beras dari masyarakat, dalam hal ini petani, pada Maret mendatang
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan periode impor beras akan berakhir pada Februari mendatang.
Berakhirnya impor beras pada Februari dikatakan karena Bulog akan kembali menyerap beras dari masyarakat, dalam hal ini petani, pada Maret mendatang.
Perihal stok beras yang diimpor pada Januari ini, pria yang akrab disapa Zulhas itu mengaku tak tahu jumlah pastinya.
Baca juga: Bulog: Stok Beras Kebutuhan Jelang Tahun Baru 2023 Dipastikan Aman
"Nah, Januari nanti enggak tahu bisa dapat berapa. Februari itu sudah terakhir (impornya) karena Maret sudah panen," katanya ketika ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Jumat (6/1/2023).
Zulhas menyebut saat Maret mendatang, akan menjadi tugas Bulog membeli berapapun jumlah beras dari petani.
Ia memastikan harga yang akan dibayarkan kepada petani adalah harga terbaik.
"Jadi, Maret nanti Bulog tugasnya berapapun beli dari masyarakat dengan harga terbaik. Bukan harga paling tinggi, tapi harga paling best gitu," ujar Zulhas.
Maka demikian, ia menyebut tidak akan ada pihak yang dirugikan terkait pembelian beras ini.
Baca juga: Soal Beras, Zulkifli Hasan Tak Percaya Data Kementerian Pertanian Hingga Bapanas Siapkan Stok Pangan
Ketua Umum Partai PAN itu berujar masyarakat miskin dapat membeli beras subsidi, tapi petani tetap mendapat harga yang mahal.
"Dengan demikian, tidak ada yang dirugikan. Bagi yang miskin dapat beras yang subsidi. Tapi, petani dapat harga yang mahal. Jadi, dua-duanya win. Untung," kata Zulhas.
"Kalau dulu yang miskin dapat beras murah, lalu yang dikorbankan petani. Ini enggak boleh terjadi lagi," ujarnya melanjutkan.
Situasi impor beras terkini, Pemerintah telah mengimpor beras sebanyak 70 ribu ton pada Desember 2022.
Zulhas menyerahkan kepada Bulog terkait serapan beras impor yang bisa dilakukan oleh perusahaan BUMN itu.
Perusahaan yang dikepalai oleh Budi Waseso itu disebut harus menghabiskan stok beras impor hingga akhir Januari.
"Ya, kami kasih sampai Januari akhir. Terserah berapa bisanya, sanggupnya berapa Bulog, ya terserah Bulog. Tapi, habis itu sudah giliran beli dari petani," kata Zulhas.
Baca juga: Badan Pusat Statistik Sebut Produksi Beras Tahun 2022 Surplus 1,74 Juta Ton
Sebelumnya, harga beras di wilayah DKI Jakarta mengalami kenaikan.
Dikutip dari Kompas.com yang melansir dari laman resmi Informasi Pangan Jakarta, harga beras IR 42 (Pera) per Kamis (5/1/2023) dibanderol seharga Rp 15.611 per kg, atau naik Rp 2.909 dari hari kemarin.
Sementara itu, jenis beras IR III (IR 64) dibanderol seharga Rp 10.161 per kg, atau naik Rp 58 dari harga kemarin.
Harga beras Setra I (Premium) juga terpantau merangkak naik jadi Rp 12.663 per kg, atau naik Rp 4 dari harganya kemarin.
Thailand Ekspansi Waralaba ke Indonesia Bidik Kemitraan Sektor Konsumsi |
![]() |
---|
Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pemerintah Cermat Kelola Tata Niaga Beras Nasional |
![]() |
---|
Stok Beras Surplus, Harga Beras di Atas Harga Eceran Tertinggi, Apa Penyebabnya? |
![]() |
---|
Menko Pangan: Anggaran Kopdes Desa Merah Putih Tidak Langsung dari APBN |
![]() |
---|
Pengamat: Dasar Mafia! Harga Beras Naik Rp5.000 Saat Stok Melimpah, Produsen Besar Manipulasi Harga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.