Jumat, 15 Agustus 2025

Gaya Hidup Pejabat

Rafael Punya 'Geng' Di Kantor Pajak, Mereka Pintar Menyamarkan Harta Kekayaannya

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini (Selasa, 7/3/2023) akan memeriksa satu pegawai Direktorat Jenderal Pajak Ditjen Pajak.

Editor: Hendra Gunawan
Twitter/TRIBUNNEWS.com Ilham Rian Pratama
Foto Mario Dandy Satriyo pamer Jeep Rubicon (kiri). Ayah Mario Dandy sekaligus eks pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo, usai diperiksa KPK, Rabu (1/3/2023) (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini (Selasa, 7/3/2023) akan memeriksa satu pegawai Direktorat Jenderal Pajak.

Pemeriksaan tersebut berkaitan dengan kasus harta eks pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo yang tidak wajar.

Pegawai yang diperiksa dicurigai satu geng dengan Rafael dan diduga ada kaitannya dengan harta Rafael yang dinilai tak wajar.

Baca juga: KPK Mulai Bongkar Geng ASN Tajir di Kemenkeu, Siapa Setelah Rafael Alun dan Eko Darmanto ?

“Yang kita pastikan, besok kita umumkan satu lagi pegawai Ditjen Pajak yang akan kita periksa LHKPN-nya,” kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan saat ditemui di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Senin (6/3/2023).

Pahala mengatakan, pemeriksaan terhadap pegawai pajak ini akan menunjukkan bagaimana pola ‘geng’ di lingkungan Ditjen Pajak.

Menurut dia, Rafael memang memiliki banyak teman di lingkungan Ditjen Pajak. KPK mengendus terdapat pola yang digunakan kelompok tersebut dalam menyamarkan kekayaan mereka.

“Karena ada kaitannya dengan yang ini (Rafael),” ujar Pahala.

"Geng" di Ditjen Pajak jago samarkan harta Pahala sebelumnya menyebut bahwa di lingkungan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak memang terdapat semacam "geng".

Istilah ini tidak merujuk pada komplotan seperti anak sekolah. Geng tersebut merupakan semacam jejaring para pegawai pajak yang terhubung karena irisan pendidikan dan perjalanan karir.

Pahala menyebut, geng tersebut memiliki kemampuan yang sangat canggih dalam menyamarkan harta kekayaannya.

Baca juga: KPK Tanggapi Kabar Konsultan Pajak Rafael Alun yang Diduga Kabur ke Luar Negeri

Ia mengibaratkan geng di Ditjen Pajak itu memiliki kemampuan jurus silat yang lihai. Hal ini membuat KPK memerlukan waktu untuk memahami pola dan gerakan mereka.

“Saya kan ilmunya rendah. Jadi saya butuh melihat dulu gerakan silatnya kayak apa, sebulan lagi saya baru bisa,” kata Pahala.

Pahala enggan membeberkan pola pegawai pajak menyembunyikan harta mereka. Namun, ia memastikan mereka begitu lihai.

“Tapi saya pastiin itu canggih banget,” tambahnya. Menurut Pahala, salah satu pola pegawai pajak dalam menyamarkan hartanya adalah dengan menggunakan nominee.

Mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo akhirnya muncul di hadapan publik setelah kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan anaknya, Mario Dandy Satriyo, kepada Cristalino David Ozora, putra dari pengurus pusat GP Ansor, viral dua pekan lalu.
Mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo akhirnya muncul di hadapan publik setelah kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan anaknya, Mario Dandy Satriyo, kepada Cristalino David Ozora, putra dari pengurus pusat GP Ansor, viral dua pekan lalu. (Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama)

Nominee merupakan modus yang kerap digunakan pelaku tindak pidana pencucian uang (TPPU) untuk menyamarkan harta hasil kejahatan.

Mereka menggunakan nama orang terdekat untuk melakukan transaksi perbankan hingga membeli aset.

Mereka juga bisa menggunakan nama perusahaan. Dalam laporannya, mereka hanya akan mencatat kepemilikan lembar saham.

Pahala mengatakan, penggunaan nominee atau nama orang lain tersebut dilakukan geng di Ditjen Pajak untuk menghindari laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).

Meski demikian, KPK yakin bahwa aset tersebut dibeli atas nama pegawai pajak terkait.

Baca juga: Konsultan Pajak Rafael Alun Diduga Kabur ke Luar Negeri, Eks Pegawai Pajak Disebut Jadi Nominee

“Urusan PT berkembang transaksinya apa dan lain-lain, dia PT, saya enggak bisa lihat. Canggih enggak? Itu antara lain yang enggak pelajari, nanti kalau saya sudah makin paham jurusnya saya kasih tahu,” tutur Pahala.

Nominal harta yang berputar dalam dugaan penyamaran harta ini, kata Pahala, jumlahnya cukup besar.

“Gedelah. Beberapa yang saya tahu itu terkait nama orang,” ujarnya.

Ada Eks Pegawai Pajak Jadi Nominee Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menduga terdapat pihak pencuci uang profesional (professional money laundrer) yang bekerja dengan Rafael. PPATK juga memblokir rekening sejumlah pihak terkait Rafael, termasuk konsultan pajak.

“Iya ada pemblokiran terhadap konsultan pajak yang diduga sebagai nominee,” kata Ivan saat dihubungi, Jumat (3/3/2023).

Belakangan, Ivan menyebut, konsultan pajak itu diduga melarikan diri ke luar negeri. Selain itu, PPATK juga mengungkap adanya mantan pegawai Ditjen Pajak yang bekerja pada konsultan pajak tersebut.

“Berdasarkan data yang ada kami menduga ada mantan pegawai pajak yang bekerja pada konsultan tersebut,” kata Ivan.

Sementara itu, KPK pusing karena terduga nominee Rafael melarikan diri ke luar negeri. Sebab, data transaksi perbankan konsultan pajak tersebut berada di tangan PPATK.

Ketua PPATK, Ivan Yustiavandana (kiri) didampingi Menkopolhukam, Mahfud MD (kanan) memberikan keterangan pers terkait dugaan kasus korupsi oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe, di Kantor Menkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (19/9/2022). Mahfud MD mengatakan, dugaan kasus korupsi oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe bukan hanya 1 miliar, melainkan ratusan miliar berdasarkan sumber yang didapat dari catatan laporan PPATK. Hingga saat ini sudah ada Rp 71 miliar dalam rekening atas nama Lukas Enembe yang sudah diblokir. WARTA KOTA/YULIANTO
Ketua PPATK, Ivan Yustiavandana (kiri) didampingi Menkopolhukam, Mahfud MD (kanan)  (WARTA KOTA/YULIANTO)

Di sisi lain, KPK belum memerlukan pemeriksaan secara langsung terhadap nominee tersebut.
“Tenang, yang penting transaksi perbankannya kan masih ada di PPATK. Ini yang mau kita dalami,” kata Pahala saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/3/2023).

KPK juga menyatakan telah mengantongi dua nama mantan pegawai Ditjen Pajak yang bekerja sebagai nominee atau menyamarkan harta Rafael.

“Sudah (kantongi nama dua eks pegawai DJP) yang kita dapat dua,” ujar Pahala.

Sebelumnya, masyarakat menyoroti harta kekayaan eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo sebesar Rp 56,1 miliar setelah anaknya, Mario Dandy Satrio melakukan penganiayaan terhadap anak pengurus GP Ansor.

Mario diketahui publik kerap memamerkan gaya hidup mewah di media sosialnya. PPATK kemudian menyatakan pernah mengirimkan laporan hasil analisis (LHA) mengenai transaksi ganjil Rafael ke penyidik pada 2012. LHA itu berisi data transaksi ganjil Rafael sejak 2003.

Harta Istri Rafael

Pahala Nainggolan juga mengatakan, banyak aset Rafael Alun Trisambodo yang tercantum atas nama Ernie Meike.

“Dugaan saya, pasti saya panggil karena banyak nama dia. Transaksinya juga banyak di rekening dia," kata Pahala dalam keterangannya, Jumat (3/3/2023).

Salah satu aset yang mengatasnamakan Ernie Meike, adalah sebuah perumahan seluas 6,5 hektare di Minahasa Utara.

Di perumahan itu, terdapat salah satu perusahaan milik Rafael.

Baca juga: KPK Tanggapi Kabar Konsultan Pajak Rafael Alun yang Diduga Kabur ke Luar Negeri

Namun, kepemilikan perumahan itu tidak disebutkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

"Jadi, kalau ditanya itu perumahan segede itu ada di LHKPN enggak, enggak ada. Yang ada sahamnya di perusahaan itu saja atas nama istri, atau saham istrinya di perusahaan itu,” kata Pahala.

Pahala mengatakan, KPK telah menerjunkan tim untuk mengecek perumahan di Minahasa Utara tersebut.

KPK kemudian melanjutkan pemeriksaan sejumlah administrasi, seperti pendaftaran perusahaan di pemerintah daerah (Pemda) setempat dan Badan Pertanahan Nasional (BPN).

“Saya kirim tim kemarin ke Minahasa Utara untuk melihat perumahannya, ada 65.000 meter persegi, 6,5 hektar,” katanya.

Rafael Alun Trisambodo ayah Mario Dandy dan penampakan rumah mewahnya (istimewa)

Selain itu, KPK mengungkapkan, Rafael memiliki saham di enam perusahaan.

Di antaranya adalah Bilik Kayu Heritage Resto di Yogyakarta.

Berikut rangkuman fakta-fakta Bilik Kayu Heritage Resto milik keluarga Rafael Alun Trisambodo yang dirangkum dari TribunJogya:

1. Lokasi Bilik Kayu Heritage Resto

Dikutip Tribunjogja.com dari keterangan dalam Google Maps, Bilik Kayu Heritage Resto terletak di Jalan Ipda Tut Harsono Nomor 72, Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Restoran ini ada di dekat Jalan Timoho, kurang lebih 3,9 kilometer (km) dari Titik Nol Kilometer Yogyakarta.

Bilik Kayu Heritage Resto buka setiap hari mulai pukul 10:30 WIB sampai pukul 22:00 WIB.

Khusus untuk hari Jumat dan Sabtu, Bilik Kayu Heritage Resto buka sampai pukul 23:00 WIB.

2. Restoran terkenal di Jogja

Bilik Kayu Heritage Resto bukan restoran biasa. Restoran ini cukup terkenal di Jogja.

Hal tersebut dapat dilihat dari ribuan ulasan di platform Google Maps.

Sampai saat artikel ini ditulis, sudah ada lebih dari 2.600 ulasan untuk Bilik Kayu Heritage Resto.

Adapun rating Bilik Kayu Heritage Resto adalah 4.4 / 5.0.

“Nasgor kambing special'nya enak, daging kambing'nya empuk bgt,” tulis seorang pelanggan dalam ulasan di Google Maps sekitar tiga minggu yang lalu.

“Tempat makan keluarga dan kolega suasana yang nyaman ada resto dan cafe, tempat luas bisa berkelompok banyak gasebo jadi sangat menjaga privasi masakannya enak banyak pilihan menu pelayanan ramah baik responya bagus sangat melayani harga terjangkau, parkir luas,” tulis pelanggan lainnya sekitar sebulan yang lalu.

Bilik Kayu Heritage Resto yang berada di Yogyakarta jadi salah satu lini bisnis yang dimiliki Rafael Alun Trisambodo. (tangkap layar akun Facebook Bilik Kayu Heritage Resto)

3. Daftar harga menu di Bilik Kayu Heritage Resto

Tribunjogja.com mencoba mengakses situs web resmi Bilik Kayu Heritage Resto di http://bilikkayuresto.com/menu/food/, Rabu (1/3/2023) pukul 17:04 WIB.

Tertera dalam informasi Google Maps, bahwa daftar menu dan daftar harga ada di situs web tersebut.

Namun, saat diakses, ternyata situs web resmi Bilik Kayu Heritage Resto sedang dalam perbaikan alias “under maintenance”.

Menurut keterangan dari foto-foto menu makanan dan minuman Bilik Kayu Heritage Resto yang diunggah para pelanggan, berikut beberapa harga makanan dan minuman di sana.

Nasi Putih : Rp 9.500
Nasi Goreng Special Bilik Kayu : Rp 53.000
Nasi Goreng Ikan Asin Kemangi : Rp 49.500
Nasi Goreng Kambing Bilik Agung : Rp 54.000
Nasi Goreng Seafood : Rp 54.000
Sop Tuna : Rp 52.500
Brongkos : Rp 63.500
Tom Yam Soup : Rp 57.000
Sop Buntut : Rp 89.500
Hot/Iced Green Tea Latte : Rp 35.500
Hot/Iced Chocolate : Rp 35.500
Caramel Frappuccino : Rp 36.000
Kopi Tubruk Arabica : Rp 24.500
Kopi Tubruk Robusta : Rp 23.000

Sebagai catatan, harga yang disebutkan di atas tertera dalam foto yang diunggah pelanggan sekitar setahun yang lalu. Ada pula yang diunggah sekitar 7 bulan yang lalu. (Tribunnews.com/Kompas.com)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan