Minggu, 17 Agustus 2025

Badai PHK

Industri Tekstil Banyak Lakukan PHK, Pengusaha: Karena Digitalisasi untuk Menambah Daya Saing

Kemenperin telah mengidentifikasi industri tekstil dan produk turunan tekstil yang terdampak paling besar terhadap kondisi ekonomi global.

WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Ilustrasi industri tekstil. Industri tekstil belakang kerap melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Selain imbas dari Covid-19, kondisi pasar domestik dan internasional jadi penyebabnya. 

"Penutupan perusahaan akibat mengalami kerugian 3 (tiga) tahun berturut-turut sebagai dampak dari pandemi covid-19 dan dampat kelesuan ekonomi Eropa dan Amerika pasca pandemi," ujarnya.

Terlebih, kata Desyanti market penjualan PT Tuntex Garment ini merupakan pasar luar negeri yaitu Eropa dan Amerika.

Baca juga: Peringatan May Day, Buruh Singgung Maraknya PHK di Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Indonesia

"Market penjualan produk tekstile tuntex berupa baju olahraga, merk Fuma, dan brand-brand besar dunia lainnya, sebagain besar market diatas 80 persen untuk Eropa dan Amerika," ucap dia.

Bakal Ada Industri Tekstil Tutup

Di hubungi terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmadja menyampaikan, sejumlah industri tekstil di Indonesia, bakal menghentikan usahanya usai hari libur Lebaran 2023.

Namun, Jemmy belum dapat memastikan jumlah industri tekstil yang bakal gulung tikar menyusul PT Tuntex Garment Indonesia pada akhir Maret 2023 lalu.

"Kita mendengar ada industri yang setelah libur Lebaran ini, tidak berniat untuk melanjutkan usahanya," ujar Jemmy saat dihubungi Tribunnews, Senin (1/5/2023).

"Industri-industri itu tersebar di seluruh wilayah Pulau Jawa," ungkapnya.

Jemmy mengungkapkan, fenomena gulung tikar bagi industri tekstil ini disinyalir dari gempuran produk impor tekstil dan produk tekstil (TP) yang kian meningkat.

"Perlu kita ketahui bersama, daya beli Masyarakat Indonesia juga belum pulih. Kalau gempuran produk ini tidak di sikapi bersama, akan menambah lagi PHK," tutur dia.

Untuk itu, Jemmy meminta perpanjangan Safeguard guna menangani krisis kesulitan ekonomi dari permintaan tekstil yang menurun.

"Kalau ini tidak diantisipasi bersama, ekosistem industri TPT akan hancur. Trade Barrier sangat di butuhkan," ucap dia.

"API berharap Usulan perpanjangan Safeguard bisa segera di setujui / PMK nya segera di tandatangani," lanjutnya.

Buruh Minta Pemerintah Siapkan Solusi

Senada dengan hal tersebut, Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) menyinggung maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di industri tekstil dan produk tekstil atau TPT, yang marak terjadi dalam beberapa waktu belakang.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan