Kamis, 28 Agustus 2025

Virus Corona

Perjalanan Tak Wajib Masker, Pengusaha Mal: Berpergian Jadi Lebih Nyaman

Pemerintah melalui Satgas Covid-19 kini memperbolehkan masyarakat tidak menggunakan masker saat melakukan perjalanan

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Tribunnews/JEPRIMA
Pengunjung beraktivitas di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. Pemerintah melalui Satgas Covid-19 kini memperbolehkan masyarakat tidak menggunakan masker saat melakukan perjalanan dalam dan luar negeri. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah melalui Satgas Covid-19 kini memperbolehkan masyarakat tidak menggunakan masker saat melakukan perjalanan dalam dan luar negeri.

Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan, pihaknya bergantung terhadap kegiatan offline atau pergerakan manusia.

Karena itu, aturan teranyar ini dinilainya akan membuat orang lebih nyaman dalam berpergian ke mal maupun lakukan transaksi.

"Terus terang kalau saya ini asosiasi ritel offline yang manusianya harus hadir, kami tetap mastikan petugas, koki, SPG, kasir, pelayan kami tetap pakai (masker). Untuk menjaga lah, tapi kalau sudah bebas (masker), lebih leluasa berpergian, bertransaksi makin nyaman, langsung berdampak ke kami," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (10/6/2023).

Lebih lanjut, dia menilai aturan ini juga membuat pengunjung jadi lebih merasa nyaman dalam melakukan kegiatan dalam pusat perbelanjaan.

"Dengan adanya peraturan baru ini lebih nyaman berbelanja, main, nonton, berat juga kalau nonton pakai masker. Pasti orang tadinya nggak mau nonton sekarang jadi nonton (bioskop)" kata Budihardjo.

Di sisi lain, semakin longgarnya kebijakan terkait Covid-19, tidak serta-merta membuat pengusaha akan lebih jor-joran dalam investasi ke depan.

Baca juga: Kenakan Masker selama Pandemi Covid, Orang-orang di Jepang Ikuti Pelajaran Tersenyum

"Sebenarnya investasi kami bukan relasi masker dan PPKM, tapi infrastruktur negara kita lebih banyak, jalan tol, stasiun, bandara, rest area, membuat org mudah berpergian. Dengan banyak hal itu mau nggak mau buka toko, kalau ada pembangunan bandara pasti kami mengisi, tapi kalau ada wabah Covid-19 mengerem," pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan