Pengamat Prediksi Energi Fosil Masih Dibutuhkan Hingga 50 Tahun ke Depan
Energi minyak bumi dan gas (migas) yang bersumber dari fosil diperkirakan masih dibutuhkan hingga 30-50 tahun ke depan.
Untuk minyak mentah sebagian masih impor. Perlahan tapi pasti, inovasi dalam pengelolaan shale oil dan shale gas, telah mampu menjadikan AS sebagai negara produser minyak dunia mengalahkan Arab Saudi.
Sewaktu Presiden Biden dilantik menjadi presiden, produksi minyak AS sekitar 11 juta barrel per day (BOPD). Tahun 2022 meningkat menjadi 12 juta BOPD dan tahun 2023 akan naik lagi menjadi 13 juta BOPD.
‘’Angka tersebut merupakan rekor terbaru dalam sejarah perminyakan AS dan merupakan salah satu langkah strategis yang dijalankan AS untuk mencapai ketahanan energi mereka. Belum ada tanda-tanda AS akan mengurangi kegiatan eksplorasi dan produksi migas paling tidak untuk 10 tahun kedepan,’’ kata Arcandra.
Total Kapasitas EBT Dikelola PLN Indonesia Power Mencapai 2.300 Megawatt |
![]() |
---|
Anggota DPR Dewi Yustisiana Dukung Pasar REC Sebagai Akselerator Bauran EBT |
![]() |
---|
DPR Dukung Langkah Strategis Menuju 100 Persen Energi Terbarukan di Tahun 2035 |
![]() |
---|
DPR Sebut Proyek EBT Rp 25 T di 15 Provinsi Berpotensi Melepas Ketergantungan pada Energi Fosil |
![]() |
---|
Eddy Soeparno Dukung Presiden Prabowo untuk Percepat Swasembada Energi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.